Sabtu, 28 Oktober 2017

Aliran rasaku padamu sahabat

Belum genap setahun kita kenal dan saling menyapa, tuhan ternyata menakdirkan kita untuk bersama dan merajut ukhuwah penuh dengan keikhlasan. Bermodal niat dan tujuan yang sama kita melangkah menyusuri indahnya kehidupan ini,  untuk bersama menimba ilmu di universitas kehidupan.

Berjanji untuk saling menyayangi dan menghargai satu sama lain, sehingga sahabat kini berganti menjadi saudara. Sungguh sangat berharga kehadirannya dalam hidup ini, semua berjalan normal tanpa ada kerikil. Masih saja mulus tidak ada hambatan, kita yakin bisa menuntaskan kepengurusan ini hingga akhir periode yakni 2 tahun.

Di tengah perjalanan yang penuh dengan kebahagiaan kita bertemu dengan batu kerikil dan kita terjatuh sehingga saling menyalahkan ada beberapa orang diantara kita, ada yang tidak terima ketika badannya jatuh ke tanah.

Allah telah mengatur segalanya, daun yang jatuh ikan bisa berenang itu karena allah. Bahkan ketika dia terjatuh badannya di tanah itu mungkin sudah qadarullah, lalu apakah kita akan mencaci tuhan? Tidak. Yang perlu kita lakukan adalah introspeksi diri, muhasabah dan merenung kenapa kita bisa terjatuh.

Sikap seorang yang baik itu adalah selalu bersyukur dan bersabar, bersyukur ketika di beri nikmat serta bersabar ketika mendapat ujian. Manusia itu tidak akan lepas dari yang namanya salah dan lupa, dan orang yang baik itu juga bukan yang tidak pernah melakukan kesalahan, tapi yang sadar klo dirinya salah dan mau memperbaiki.

Akhirnya, akankah semua harus berhenti disini? Karena kau terjatuh dan kau tidak terima, kau hina semua orang yang kau kenal kau salahkan dan kau jadikan kambing hitam astagfirullah. Perbanyaklah istighfar sahabat, hidup ini bukan hanya tentang dirimu saja, bukan tentang kebutuhan mu saja, sehingga kau caci maki semua orang seenaknya.

Hati dan fikiran yang telah tuhan berikan mereka mencoba untuk menggunakan, sekuat tenaga berjuang untuk tetap tegar berdiri di atas kaki sendiri, dan ketika terjatuh tak menyalahkan oranglain.

Pergunakan sebaik mungkin sahabat, akal dan hati kita, semua datang dan bersama disini penuh keikhlasan serta mengharap  kebahagiaan, berharap bisa mendapatkan ilmu sebagai bekal membersamai tumbuh kembang si kecil.

Bermanfaat ilmu yang di dapatkan, membagi ibu teladan dan kebanggaan  keluarga. Itulah tujuan kita bersama ada disini, kita semua disini untuk belajar bagaimana caranya belajar. Disini kita di ajari adab dalam bergaul, kita semua masih dalam tahap belajar.

Sombong dan congak tidak perlulah kita tampilkan, mau di hormati dan di hargai sendiri. Ya sudahlah sahabat mari kita mendekat kepada sang pemilik hidup ini, semoga kita kembali keharibaanNya dalam keadaan khusnul khotimah Amin ya robbal a'lamin

Selasa, 24 Oktober 2017

ALAM AKHIRAT

ALAM AKHIRAT

Kita akan hidup dia lam akhirat kelak, yah kelak karena waktunya belum kita ketahui dan ini masih menjadi rahasia allah SWT. Apakah kita perlu memperiapkan diri? Yah. Pastinya kita perlu memperiapkan diri, seperti hal nya akan berpegian kita juga perlu mempersiapkan bekal berupa makanan misalnya atau pakaian dan sebagainya, lalu apakah bekal yang hatus kitata bawa untuk berada di alam akhirat kelak? Amal sholeh dan perbuatan baik kita di dunia itulah yang akan menjadi bekal kehidupan kita di masa yang akan datang.
Berbuat baik kepada sesama, beridabah sesuai dengan perintahNya serta menjauhi apa yang di larang olehNya itulah salah satu bentuk kita mempersiapakan bekal untuk masa depan kita hidup di akhirat kelak, tidak ada manusia yang sempurna karena manusia tempatnya salah dan lupa, tetapi sudah selayaknya kita juga  selalu mengintrospeksi diri, bermuhasabah, bahwa segala yang kita lakukan itu tidak berjalan dengan sendirinya tetapi sudah ada campur tangan allah di dalamnya, bersyukur dan selalu bersyukur serta tak bosan kita mengucapkan kalimat taubat dan penyesalan yang terus kita ulangi.
Manusia selama hidup di dunia mempunyai banyak keinginan, dan tidak puas jika satu keinginan  telah terlaksana akan banyak deretan keinginan yang lain yang telah kita perisapkan, lalu pertanyaan kemudian apakah keinginan kita untuk hidup di alam akhirat sudah kita masukan daftar sederet keinginan tersebut?  jawabnannya sudah pasti tidak ada yang berfikir jauh sampai kesana, atau memasukan ke dalam daftar tempat yang wajib kita kunjungi saja sepertinya takut yah, tetapi itu adalah alam yang akan kita tuju, mau tidak mau suka atau tidak suka.
Allah yang maha menentukan hidup dan mati makhluknya, karena yang bernyawa akan mengalami mati, manusia hewan tumbuhan semua akan mengalami mati, mereka yang pernah hidup akan mengalami mati, bukankah kakek buyut kita saudara kita sanak famili yang sekarang sudah meninggal dunia mendahului kita, mereka pernah hidup juga? Dan kini mereka telah kembali ke alam keabadian, alam dimana kita akan hidup kekal selamanya.
Manusia kadang salah memandang, kemudian  dunia ini dia jadikan tempat hidup selamanya, jadi kita bisa bebas melakukan apapun, stop..itu pemahaman yang salah kaprah. Dunia itu sebagai tempat kita mempersiapkan bekal masa depan, dunia itu hanya sementara dan tidak abadi. “Bekerjalah seakan -akan kau hidup selamanya tetapi beribadahlah seakan kau mati esok”. Bersungguh-sungguh dalam  melakukan sesuatu, bersyukur dan selalu menyertakan alah dalam setiap langkah kita.
Selamat hidup di dunia dan di akhirat adalah cita-cita semua makhluk, ingin hidup enak, tentram, bahagia ketika di dunia dan di kahirat, apakah semudah itu? Apakah tidak perlu perjuangan? Perlu dan sangat perlu dan ini yang sering kita lalaikan, kita abai dan kita merasa sudah nyaman dan aman, padahal kematian setiap saat mengintai kita, tidak ada yang tahu kapan kita akan meninggalkan alam dunia ini, kapan kita menghadap sang pemilik hidup ini, kita lalai untuk sekedar memikirikannya, astaghfirullah.
Hal-hala duniawi yang sering kita fikrikan, kita lalai dengan ukhrawi. Fisik selalu kita beri makan setiap hari 3x tetapi lupa memberi makan jiwa kita, lupa bahwa ada dua unsur yang membentuk diri manusia yakni jasmani dan rohani, jika jiwa kita telah tekotori jika rohani kita tidak pernah terupdate, komputer saja perlu update anti virus agar virus yang akan merusak itu pergi menjauh, nah bagaimana jika diri kita tidak pernah meng update anti virus dan membuang virus yang melekat dalam diri kita, wah bisa jadi kita menjadi orang yang penyakitan dan susah di sembuhkan , sehingga kita kembali ke akhirat alam keabadian dalam keadaan sakit jiwa dan raga, naudzubillah min dzalik.

 

terimakasih ayah


Terimakasih ayah..

Kau yang selalu hadir untuk kami
Menemani kami
Menolong kami
Menuntun kami
Walau kadang kerasnya dirimu tak bisa kami mengerti
Tapi
Kami sungguh aham bahwa kau sangat menyeyangi kami
Ayahku tercinta..
Maafkan kami belum bisa menjadi penghiburmu
Maafkan kami belum bisa menjadi penenangmu
Maafkan kami kadang masih saja memikirkan diri sendiri
Ayahku tercinta..
Jadilah yang terbaik buat kami
Jangan pernah berubah dan jangan pernah berhenti bersabar
Kau sering mengajari kami untuk menjadi orang yang kuat
Kau sering mengajari kami untuk tidak cengeng dan terus menerus untuk tegar
Terimakasih ayah..


Jumat, 06 Oktober 2017

Aliran rasa "cerdas finansial"

Cerdas secara finansial memang harus kita kenalkan dan biasakan kepada si buah hati sejak dini, tentang sumber dan cara mendapatkan rezeki yang baik dan Halal, juga bagimana caranya membelanjakan rezeki yang telah allah berikan untuk kita.

Anak-anak itu meniru kebiasaan yang di lakukan oleh orangtua nya, maka sudah selayaknya kita menerapkan Kebiasaan - kebiasaan baik di rumah kita.

Jika saat ini kita belum bisa mengatur keuangan keluarga, sekarang saatnya untuk belajar. Belajar untuk menunjukkan kebiasaan baik yang akan di tiru oleh anak-anak kita.

Cerdas secara finansial, selain kita memberi tahu sumber rezeki itu dan bagaimana mengaturnya. Kita juga perlu menanamkan kecintaan sedekah kepada anak-anak, rezeki yang kita miliki bahwasanya ada hak oranglain di dalamnya dan bahwa rezeki yang kita miliki hanya titipan dari Allah SWT.

Di dunia ini tidak boleh kita menyombongkan diri, karena sesungguhnya kita tidaklah mempunyai apapun. Semua hanyalah titipan allah yang kelak kita akan di mintai pertanggungjawaban atasnya.

Bersikap rendah hati, saling tolong menolong, toleransi dan suka bersedekah harus pula kita tanamkan dalam jiwa si kecil. Semoga apa yang kita lakukan sekarang akan membuahkan hasil di masa depan. Amin ya robbal a'lamin