Rabu, 24 Januari 2018

Review hari ke 10


Review hari ke 9

Review hari ke 7

pada review yang lalu saya sudah menulis tentang pola asuh orangtua yang keliru, yah hal tersebut di kemukakan oleh psikolog ternama yakni ibu Elly Risman, lalu bagaimana solusinya jika orangtua terlanjur memiliki pola asuh yang salah selama ini.

menurit pendapat saya yang pertam harus orangtua lakukan yakni menyadari diri bahwa selama ii dia keliru, kemudia setelah sadar bahwa saya sebgai seorang ibu misalnya sudh keliru membiarkan anak saya, abai terhadapnya menganggap semua baik-baik saj dan ternyata TIDAK semua tidak baik-baik saja

ada 7 hal yang menjadi solusi

  1. perkuat ketahanan ayah dan ibu
  2. menyicil utang jiwa dan menrumuskan ulang tujuan pengasuhan
  3. komunikaso yang benar baik dan mneyenangkan
  4. berikan fondasi beragama yang kuat
  5. bijak dalam bertekhnologi
  6. cek dan ricek teman
sudahkah kita melakukan 6 hal di atas terhadap anak-anak kita, jangan - jangan selam ini kita masih saja tidak perdulu, mulai sekarang sadar diri, ubah sikap dan perilaku kita, rangul anak kita dan bermohon hanya pada allah

#herike7
#level11
#kuliahbunsayIIP
#menumbuhkanfitrahseksualitas



Review hari ke 8

adakah ibu yang masih sibuk bekerja? yang menghabiskan selauruh narinya di tempat kerja, sementara anaknya bersama dengan pengasuh atau kakek dan neneknya? apakah suaminya hanya berdiam diri dirumah tidak bekerja dan santai saja di rumh seakan beban ekonomi itu bukan dia yang menaggung.

tetangga saya ada yang demikian, yah saya kadang miris dan sedih melihat anakny yang seumuran dnegah anak saya, anak usia segitu sedang manja-manjanya dengan ibunya, tidka ingin ditinggalkan oleh ibunya, tetapi saya pun faham suaminya tidak bekerja.

tidak punya pilihan lain keculai si istri yang turut bekerja memenuhi kebutuhan hidup setiap hari, hidup dengan oarnagtua nyatanya masih menjadikan mereka bergantung dan sikap yang kurang baik sering mereka tunjukan kepada orangtua yang telah mengasuh anaknya.

kurang akrab dan krang kasih sayang, salah dari awal pengasuhan orangtua terhadap anak laki-lakinya, harusnya seorang laki-laki di didik agar emmpunyai tanggungjawab yang lar biasa besar, apalgi ketika sudah mempunyai anak dan istri, orangtua sudah semakin tua tidka mungkin bisa membantu anak terus menerus.

orangtua pun harus mempunyia pemahaman yang benar, jangan asal bisa mongmong cucu setiap hari bahagia melihat senyum cucunya, bisa menggendong dan menimangnya setiao hari. tidak ada nenek yang tidka bahagia jika demikikan yang terjadi, tetepi hal ini menjadikan orangtuanya yah kedua orangtunay tidak bertanggungjawab, mereka melakukan apa yang mereka senangi setiap hari.

tanpa berfikir ada amanah allah yang perlu merek utamakan, hadir itu berarti mendengarkan, mengerti, sepenuh jiwa dan setulus hati

#harike8
#level11
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#menumbuhkanfitrahseksualitas

Senin, 22 Januari 2018

Review hari ke 6

di zaman sekarang ini kewaspadaan dan pengetahuan orangtua haruslah selalu di upgrade, jangan sampai kita sebagai orangtua abai bahkan acuh terhadap anak-anak.

menganggap semua baik-baik saja, ternyata anak kita menjadi sasaran pornografi astaghfirullah..dan merasa tidak perlu lagi mendampingi anak-anak ketika dia sudah dewasa, itu merupakan kekeliruan yang amat besar

inagtlah bahwa tanggungjawab orangtua terhadap anaknya itu selamanya, yah walaupun ketika sudah baligh dan seorang anak tidak melakukan kewajiban shalat 5 waktu, maka dosanya sudah ditangung anak itu sendiri.

banyaknya game online juga konter-konter playstation menjamur bak cendana di musim hujan, mereka hanya berfikir mencari uang tetapi tidak pernha berfikir kerusakan generasi mendatang, mereka yang berusia remaja menjadi sasaran pornografi dan mirisnya lagi biasanya mereka bermain ketika jam sekolah, apakah itu tidak membuat hati sedih.

ketika orangtua di rumah mengetahui dan percaya bahwa anaknya pergi ke sekolah untuk belajar dan ternyata malah menghabiskan waktunya di warnet, lalu siapa yang harus di slahkan dalam hal ini, mari sennatiasa berbenah memperbaiki diri, jadikan anak-anak kita ahli surga, yang tidak menjadi anak durhaka dan selalu patuh pada orangtua.

kekuatan do'a dari orangtua itulah salh satu cara menyelamatkan anak-anak dari bahaya porngrafi, tirakat dan bermunajat meminta perlidungan hanya pada allah semata

#harike6
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#menumbuhkanfitrahseksualitas

Review hari ke 5

pola asuh orangtua terhadap anaknya ternyata turut mempengaruhi pula karaketr seorang anak, ada tiga jenis pola pengasuhan yakni pla otoriter, pola asuh demokratis dan pola asuh prmisif.

masing-masing keluarga pasti menerapkan pola asuhnya masing-masing dan dengan alasan tertentu uga, jika di lihat dari ketiga pola asuh di atas maka pola asuh demokrati merupakan pola asuh terbaik yang perlu di terarpkan dalam kelarga

jika pola asuh demokratis ini telah berjalan dalam keluarga, semua anggota kelurga bis mengeluarkan oendoatnya atau berbicara bahkan sekedar curhat dengan keluarga menjadi hal yang nyaman, tidka da jarak antara orangtua dan anak

sehingga jika orangtua akan memasukan pendidikan seksualitas kepada anak pun tidka kan canggung karena sudah terbiasa berbicara apa saja dengan seliruh anggota keluga bahkan anak, dan segala macam penyimpangan seksualitas bisa di cegah.

#harike5
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#menumbuhkanfitrahseksualitas

Kamis, 11 Januari 2018

Review hari ke 4

kelompo 4 diisi oleh kelas fasilitator malam ini di sambut dengan lagu yang merdu, lirik yang tidak asing buat kami semua tetapi di rubah menjadi lagu edukasi yang sangat menarik, andaikan ada musik yang mengiringi wah oasti sudah sesuai dan cocok banget siaoa masuk dapur rekaman nantinya hehehe

kehadiran orangtua terutama ibu, bukan hanya hadir tetapi memperhatikan, mendengarkan sepenuh jiwa dan setukus hati, hadir itu belajar dan bergerak, jadikan kita murid yang siap mendengarkan guru kita berbicara, menyampaikan sesuatau yang penting. yah..anak itulah guru kita, dengarkan jangan bermain sendiri seperti anak yang malas belajar ketika di kelas akan mencari-cari alssn untuk menghindar dan abai terhadap penjelasan sang guru, oh no..jangan sampai kita bersikap demikina kepada guru kita, yah..anak kita.

dengarkan dia, duduk bersama, rangkul dia jadilah mitra yang baik untuknya, jika bukan kita siapa lagi?? benar kan..hadir secara fisik dan hati kita, fahami maksutnya, berikan cinta padanya tunjukan bahwa kita menyayanginya dan kita sebgai orangtua tidak ingin terjadi sesuatu yang jelek padanya, berikah cotoh teladan yang baik pada anak, jadilah mitra yang menyenangkan dan membuat dia nyaman berada di dekat kita.

itulah tantangan kita sebagai orangtua di zaman now, tidka mudah memang tetapi jika kita tidak bosan untuk belajar insyallah kita akan mendapatkan ilmu sebagai bekal kita mendidik anak-anak, mereka dalah amanah yang harus kita jaga baik-baik, kita tunjukan jalan menuju kebaikan, tidak rela membiarkan mereka tercela dan sengsara, seraya berdo'a semoga allah selalu menjaga anak-anak kita di manapun berada, karena sesungguhnya dialah sebaik-baik penjaga.

#harike4
#tantangan10hari
#level11
#kuliahbunsay
#menumbuhkanfitrahseksualitas

Review hari ke 3

kelompok tiga pun akhirnya mempresentasikan hasil diskusinya, beranggotakan tiga orang yakni bunda siwi, bunda barlian dan bunda zakiyah membuat kejutan dengan mengirimkan kado kepada seluruh peserta bunda sayang di kelas, yah..sebuah cerpen tentang tidak tamatnya fitrah seksualitas sehingga ada anak yang tumbuh tidak sesuai dengan gendernya, sehingga terjadi ketimpangan peran sampai dengan terjadinya free sexx, malam itu kita belajar dengan pancingan-pancingan yang di berikan oleh bunda siwi, jujur kita semua jadi antusias dan tertantang, benar tidak sih pemahaman kita selama ini.

hadirnya orangtua ternyata mejadi faktor penting tentang fitrah seksualitas ini, terutama sang ibu. lalau bagaimana jika ibunya sibuk bekerja? pertanyaan yang muncul kemudian, yah..cari solusi bersamalah, kan anak juga merupakan tanggung jawab bersama, dahulu juga buatnya dengan cara bekerjasama kan? eh..maaf bukan ngelantur tetapi memang begitu adanya kan, jika dahulu kita bekerjasama lalu mengapa sekarang tidak mau, apa alasannya, seorang ibu bukanlah merupkan pencari nafkah, dan seorang ayah hanya berdiam diri di rumah, mau tukar peran gitu. duh..bagaimana anak-anak bisa mencontoh dan tumbuh fitrah seksualitas sesui gendernya, jika yang di lihat bukanlah contoh yang sesuai.

jangan salahkan anak ketika kelak dia menirunya, bahkan kelak akan menyepelekan seorang laki-laki, bisa jadi seorang anak perempuan akan tidak membutuhkan laki-laki dalam hidupnya, toh ayah saya juga tidak pernah membantu ibu, ibu yang bekerja tetapi ayah yang ongkang-ongkang kaki di rumah, studi kasus tetangga sih kalau ini.

yuk..mari belajar lebih mendalam lagi tentang fitrah seksualitas ini, dan kita sebagai seorang ibu harus ada dan hadir menemanani si kecil, berikan pemahana sesui gendernya, tunjukan cara dia berindak sesuai gendernya jangan sampai ada ketimpangan di kemudia hari, akan fatal akibatnya.

#harike3
#tantangan10hari
#level11
#kuliahbunsay
#menumbuhkanfitrahseksualitas

review hari ke 2

kelompok dua menyusul presentasi pada hari berikutnya, beranggotakan dua orang yakni bunda ratna dan bunda ida, mereka membuat infografis dengan menggunakan tulisan tangan yang emmbuat saya iri, karena tulisannya begitu rapi sekali berbeda dengan tulisan tangan saya, duh..tutup muka deh.

fitrah seksualitas adalah bagaimana cara seseorang bersikap, berfikir dan bertindak sesuai dengan gendernya, jika seseorang tidak sesuai dengan gendernya maka akan terjadi berbgai ketimpangan contohnya adanya LGBT yang sedang marak akhir-akhir ini, pedofil, laki-laki kemayu, juga perempuan tomboy, selanjutnya bisa memunculkan free sex, di sebabkan pengetahuan mereka tentang fitrah seksualitas tidak tuntas sesuai dengan tahap usia perkembangnya.

Tahap fitrah seksualitas

  1.  usia anak hingga 2 tahun anak di dekatkan dengan ibunya
  2. usia anak 3-6 tahun dekatkan dengan kedua orangtua, dengan cara banya melakukan aktifitas bersama
  3. usia 7-9 anak dekatkan kepada orangtua sesuai gender, yakni jika anak perempuan dekatkan dengan ibunya dan anak laki-laki dengan ayahnya
  4. usia 12-14 anak di dekatkan dengan cara lintas gender, jika anak perempuan dengan ayahnya dan jika anak laki-laki dengan ibunya.
#harike2
#tantangan10hari
#level11
#kuliahbunsay
#membangkitkaanfitrahseksualitas

Review Hari ke 1

kelompok satu sudah memulai presentasi dri hari senin kemarin, dan kebetulan saya dan mba desy juga mba rista menjadi kelompok perdana untuk mempresentasikan hasil diskusi kita tentang materi kali ini, yakni materi kukiah bunda sayang tentang fitrah seksualitas.

pada tantangan kali ini memang agak berbeda, cara menyampaikan materi cara kita mengerjakan tantangan sungguh ini menjadi hal yang baru bagi kita. tetapi ternyata lebih mengena dan mengasyikan jika kita belajar dengan metode seperti ini, semua terlibat dan kelas pun menjadi ramai.

kelompok pertama kita namai DER (Desy, Evin, Rista) itulah singkatan dari nama kami bertiga, mengawali presentasi tentang fitrah seksualitas, semua kebagian mendapatkan tugas membuat infografis masing-masing, setidaknya ada 4 hal yang kita informasikan malam ini

  1. infografis fitrah seksualitas
  2. pendidikan sex pada anak
  3. batas aurat
  4. fitrah peran ayah dan fitrah peran bunda
fitrah seksualitas perlu ditumbuhkan karena berkaitan dengan identitas diri di masa depan, pendidikan sex pada anak bisa di lakukan dengan mengenalkan bagian tubuh yang boleh dan yang tidka boleh di sentuh oranglain, mengajarkan konsep perbedaan jenis kelamin kepada anak, menanamkan budaya malu pada anak dan membatasi aktivitas memonton.


#hariike1
#level11
#kuliahbunsay