Rabu, 06 Juni 2018
Rabu, 30 Mei 2018
BIODATA DAN PORTOFOLIO MEMBER IBU PROFESIONAL
BIODATA
Evin Fatmawati, anak sulung dari tiga bersaudara ini lahir di Tegal 29 tahun lalu, menamatkan S1 di IAIN Walisongo Semarang (sekarang UIN Walisongo Semarang) memiliki cita-cita menjadi penulis produktif dan terkenal. Aktifitas setiap hari yakni menemani anaknya yang bernama Azharil belajar sambil bermain, sedang menikmati hari demi hari menanti buah hati kedua hadir ke dunia, juga dengan bahagia setiap hari menemani suami baik hati bernama A. Arif Budiharto, berbagai kelas menulis pun sering dia ikuti baik online maupun offline, dan beberapa karyanya telah di bukukan bersama teman-temannya, terhitung ada 5 buku antologi, 1 buku solo yang masih dalam proses serta 1 buku antologi cerita anak yang sebentar lagi akan terbit. Penulis bisa dihubungi di FB evin bu’e azharil, instagram @evinbu’eazharil, atau email ey_vien45@yahoo.com
Portofolio sebagai member ibu profesional
1. Fasilitator matrikulasi Batch 4
2. Peserta matrikulasi Batch 2
3. Peserta bunsay Batch 1
4. Manager offline 2016
5. Manager online 2016
6. Penulis di komunitas one day one posting ( ODOP )
7. Peserta pertukaran pelajar Bunsay 1
Selasa, 29 Mei 2018
SEANDAINYA SAYA MENJADI FASILITATOR BUNDA SAYANG
SEANDAINYA
SAYA MENJADI FASILITATOR BUNDA SAYANG
Seandainya saya menjadi
fasilitator bunda sayang, saya akan berusaha berkomitmen dan bersungguh-sungguh
menjalankannya, Mengemban amanah tentu saja bukanlah perkara yang mudah, butuh
konsistensi dan bukan sebagai ajang coba-coba. ketika nanti saya akan menjalani tugas sebagai seorang
fasilitator berharap tidak ada masalah di kemudian hari dan semua berjalan
lancar sesuai dengan harapan
Seandainya
saya menjadi fasilitator bunda sayang, Saya akan berusaha bertanggungjawab
terhadap tugas saya sebagai fasilitator, menumbuhkan rasa cinta terhadap ilmu
pengetahuan dan sama-sama belajar, menebar benih kebaikan lewat cara yang
paling mudah dan paling kecil serta konsisten kita lakukan setiap hari.
Seandainya
saya menjadi fasilitator bunda sayang, saya akan berusaha menaati aturan yang
telah di buat bersama, sehingga tidak bertindak semau sendiri seahingga mengacaukan
sistem yang telah ada, berusaha bersinergi Bersama dengan peserta kelas bunda sayang
untuk sama-sama belajar.
Seandainya
saya menjadi fasilitator bunda sayang, hal yang pertama yang harus saya
utamakan yakni mendapatkan izin suami karena itu adalah kunci utama saya sebelum
mengikuti kelas bunda sayang nantinya, terutama sebagai seorang fasilitator
yang tentu saja harus mempunyai waktu ekstra dalam mengurus teman-teman yang
ingin belajar bersama di kelas bunda sayang.
Bersyukur
izin sudah saya kantongi, satu pesan suami yakni apa yang nantinya saya lakukan
yang penting saya bisa menjaga amanah dengan baik serta hal itu tidak akan
merepotkan saya di kemudian hari, karena sekarang ini saya sedang hamil 6 bulan
dan insyaallah 3 bulan lagi akan melahirkan, semoga hal ini tidak mengurangi
dan menghalangi ketika nantinya menjadi fasilitator.
Pentingnya
memanage waktu ketika nanti saya benar-benar menjadi seorang fasilitator,
karena hal ini sangat berpengaruh terhadap urusan rumah tangga dan tugas saya
sebagai seorang fasilitator, jangan sampai nantinya antara urusan keluarga dan
tugas sebagai fasilitator berbenturan sehingga menyebabkan kerugian salah satu
pihak.
Seandainya saya menjadi
fasilitator bunda sayang, saya akan berusaha menerapkan gadget time. Mengatur waktu
kapan saya memegang gadget terutama ketika bertugas menjadi seorang fasilitator,
agar tidak terjadi kekacauan di kemudian hari
Hal ini berkaitan dengan
komitmen saya ketika nantinya menjadi seorang fasilitator, apalagi izin dari
suami sudah saya dapatkan jangan sampai saya mengecewakannya karena tidak bisa
memanage waktu dengan sebaik-baiknya
Semoga
amanah yang nanti saya emban bisa terlaksana dengan baik, karena berbeda dengan
kelas matrikulasi yang hanya 3 bulan . untuk kelas bunda sayang waktunya
lumayan lama yakni sekitar 12 bulan.
Dengan niat yang baik
dan dorongan dari leader IPBR yang menjadikan saya yakin dan insyallah mampu
mengemban amanah sebagai seorang fasilitator
bunda sayang selama 12 bulan ke depan, mengingat satu tugas saya ke depan
tidaklah mudah maka saya niatkan dalam hati dengan sungguh-sungguh berharap segala
persyaratan terpenuhi dan bisa menjaga amanah dengan sebaik-baiknya.
Bismillah
saya awali semuanya dengan satu lagkah yang saya ambil dan semoga memberikan
kebaikan untuk diri saya pribadi juga dalam rangka menebar benih kebaikan untuk
sekitar, kiranya demikian jika seandainya saya menjadi
fasilitator bunda sayang. Terimakasih
Rabu, 23 Mei 2018
BIODATA DAN PORTOFOLIO MEMBER IBU PROFESIONAL
BIODATA
Evin
Fatmawati, anak sulung dari tiga bersaudara ini
lahir di Tegal 29 tahun lalu, menamatkan S1 di IAIN Walisongo Semarang (sekarang
UIN Walisongo Semarang) memiliki cita-cita menjadi penulis produktif dan
terkenal. Aktifitas setiap hari yakni menemani anaknya yang bernama Azharil
belajar sambil bermain, sedang menikmati
hari demi hari menanti buah hati kedua hadir ke dunia, juga dengan bahagia
setiap hari menemani suami baik hati bernama A. Arif
Budiharto, berbagai kelas menulis pun sering dia ikuti baik online maupun
offline, dan beberapa karyanya telah di bukukan bersama teman-temannya,
terhitung ada 5 buku antologi, 1 buku solo yang masih dalam proses serta 1 buku
antologi cerita anak yang sebentar lagi akan terbit. Penulis bisa dihubungi di
FB evin bu’e azharil, instagram @evinbu’eazharil, atau email ey_vien45@yahoo.com
SEANDAINYA SAYA MENJADI FASILITATOR BUNDA SAYANG
Saya akan
bertanggungjawab terhadap tugas saya sebagai fasilitator, menumbuhkan rasa
cinta terhadap ilmu pengetahuan dan sama-sama belajar, menebar benih kebaikan lewat
cara yang paling mudah dan paling kecil serta konsisten kita lakukan setiap
hari.
Mendapatkan izin
suami adalah kunci utama saya sebelum mengikuti kelas bunda sayang nantinya,
terutama sebagai seorang fasilitator yang tentu saja harus mempunyai waktu
ekstra dalam mengurus teman-teman yang ingin belajar bersama di kelas bunda sayang.
Bersyukur izin
sudah saya kantongi, satu pesan suami yakni apa yang nantimya saya lakukan yang
penting saya bisa menjaga amanah dengan baik serta hal itu tidak akan
merepotkan saya di kemudian hari, karena sekarang ini saya sedang hamil 6 bulan
dan insyaallah 3 bulan lagi akan melahirkan, semoga hal ini tidak mengurangi dan
menghalangi ketika nantinya menjadi fasilitator.
Pentingnya memanage
waktu ketika nanti saya benar-benar menjdi seorang fasilitator, karena hal ini
penting sehingga antara urusan keluarga dan tugas sebagai fasilitator tidak
berbenturan sehingga menyebabkan kerugian salah satu pihak.
Semoga amanah yang
nanti saya emban bisa terlaksana dengan baik, karena berbeda dengan kelas
matrikulasi yang hanya 3 bulan . untuk kelas bunda sayang waktunya lumayan lama
yakni sekitar 12 bulan.
Bismillah saya
awali semuanya dengan niat baik dan satu lagkah yang saya ambil semoga memberikan
kebaikan untuk diri saya prinadi juga dalam rangka menebar benih kebaikan untuk
sekitar.
Demikian jika seandainya saya
menjadi fasilitator bunda sayang
Portofolio sebagai member ibu profesional
1.
Fasilitator matrikulasi
Batch 4
2.
Peserta matrikulasi
Batch 2
3.
Peserta bunsay Batch
1
4.
Manager offline
2016
5.
Manager online
2016
6.
Penulis di
komunitas one day one posting ( ODOP )
7.
Peserta pertukaran
pelajar Bunsay 1
Senin, 05 Februari 2018
Hari ke-3 "Belajar Multimedia"
Belajar diamana saja, kapan saja dan dari sapa saja, setuju yah dengan kalimat tersebut, bahkan alqur'an pun menyebutka bahwa jangan kita lihat siapa yang bicara tetapi lihat apa yang dia bicarakan.
Belajar juga tak emngenal usia, selama kita mau dan berusaha keras insyalalh kita pun akan mendpatkan, pepatah arab emngatakan man jadda wa jadda, siapa yang bersungguh-sungguh amaka dia yang akan berhasil.
belajar ini bisa dengan media online atau offline, silahkan anda memili yang mana? sesuaikan dengan kondisi diri sendiri juga yah, jangan sampai memaksakan untuk belajar offline tetapi fisik tidak memungkikan, apalagi belajar online yang jauh dan membutuhkan biaya mahal tentu harus menjadi pertimbangan matang yah sebelum menentukan.
Belajar online pun sebetulnya butuh waktu khusu juga, bagaimana tidak. yah walaupun belajarnya mungkin bisa di rumah tetapi sambil mongmong si kecil dengan tingkah polahnya tidak bisa konentrasi iyah, sedikit yang masuk ke otak sudah alhamdulillah.
Tidak masalah belajar lewat online atau offline yang tidak boleh itu berhenti belajar, setuju yah? dan kini kita juga bisa belajar bahasa arab lewat laman belajar online berikut ini
http://www.myarabquran.com/
#harike3
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#level12
#keluargamultimedia
hari ke-2 "Belajar Multimedia"
mencoba mencari dan mencari ternyata banyak laman beljaar online, dan bagi kami ibu rumah tangga yang rempong setiap hari denga urusan domestik dan urusan bocah kecil yang tiada habisnya beajar online sebetuonya bisa loh menjadi solusi.
banyak laman belara secra online yang bisa kita download lewat HP atau PC dan dengan mudah kita bisa belajar apapun yang kita inginkan, sekarang ini kita sudah di mudahkan oleh berbagai fasilitas yang ada, tinggal kita manfaatkan dan dunia dalam genggaman.
benara kata bu septi kemarin di saat menyampaikan materi ke 12 bahwa adanya media itu harus memberikan dampak positif buat kita, jadikan media yang bekerja nuat kita, buat kita yang bekerja buat media bahkan di perbudak media.
bahkan bu septi pun mendownload aplikasi yang menunjang pekerjaannya setiap hari, juag di dukung dengan gadget hours yang memang sudah di terapkan di dalam keluarganya, berbicara keluarga bu septi tidak akan ada habisnya, keluarga penuh inspirasi dan kami bangga bisa mengenal beliau.
dan inilah lama belajar online yang bisa kita download sehingga dengan mudah belajar bahasa jepang hanya dari rumah, tugas domestik selesai dapat ilmu pula
https://www.nhk.or.jp/lesson/indonesian/
#harike2
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#level12
#keluargamultimedia
Minggu, 04 Februari 2018
Hari ke -1 "belajar multimedia"
Keluarga multimedia merupakan materi terakhir di kelas bunda sayang ini, yeah...akhirnya sudah berada di level puncak level 12 belajar di kelas bunda sayang, materi terakhir disampaikan lansung oleh bu septi peni wulandani selaku founder institut ibu profesional.
wah..sungguh ini hal yang menggembiran kita semua, lewat webinar semua peserta kelas bunda sayang yang memasuki materi ke 12 bisa menyimak dari seluruh oenjuru tanah air bahkan sampai ke luar negeri.
menimba banyak ilmu dari bu septi malam itu, penuh haru biru dan merasa tersadar bahwa peran sebagai orangtua kadang belum maksimal, berbagai kisah bu septi ketika membersamai anak-anak membuat kita semua para ibu berfikir dan berfikir bermihasabah serta mencoba berdiskusi kembali dengan sang suami.
berusaha memperbaiki apa yang kurang pas selama ini, dan berusaha menjadi lebih baik ke depannya, dan tugas kita di tantangan 10 hari ke depan yakni mencari media pembelajaran onlien, sehari satu situ belajar online.
sedikit mengerutkan dahi sih, hhmm kira-kira apa yah, ketahuan deh selama ini saya jarang mengguanakn media online untuk belajar bersama si kecil, baiklah ini belum terlambat dan saatnya belajar di mulai
#harike1
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#level12
#keluargamultimedia
Rabu, 24 Januari 2018
Review hari ke 7
pada review yang lalu saya sudah menulis tentang pola asuh orangtua yang keliru, yah hal tersebut di kemukakan oleh psikolog ternama yakni ibu Elly Risman, lalu bagaimana solusinya jika orangtua terlanjur memiliki pola asuh yang salah selama ini.
menurit pendapat saya yang pertam harus orangtua lakukan yakni menyadari diri bahwa selama ii dia keliru, kemudia setelah sadar bahwa saya sebgai seorang ibu misalnya sudh keliru membiarkan anak saya, abai terhadapnya menganggap semua baik-baik saj dan ternyata TIDAK semua tidak baik-baik saja
ada 7 hal yang menjadi solusi
menurit pendapat saya yang pertam harus orangtua lakukan yakni menyadari diri bahwa selama ii dia keliru, kemudia setelah sadar bahwa saya sebgai seorang ibu misalnya sudh keliru membiarkan anak saya, abai terhadapnya menganggap semua baik-baik saj dan ternyata TIDAK semua tidak baik-baik saja
ada 7 hal yang menjadi solusi
- perkuat ketahanan ayah dan ibu
- menyicil utang jiwa dan menrumuskan ulang tujuan pengasuhan
- komunikaso yang benar baik dan mneyenangkan
- berikan fondasi beragama yang kuat
- bijak dalam bertekhnologi
- cek dan ricek teman
sudahkah kita melakukan 6 hal di atas terhadap anak-anak kita, jangan - jangan selam ini kita masih saja tidak perdulu, mulai sekarang sadar diri, ubah sikap dan perilaku kita, rangul anak kita dan bermohon hanya pada allah
#herike7
#level11
#kuliahbunsayIIP
#menumbuhkanfitrahseksualitas
Review hari ke 8
adakah ibu yang masih sibuk bekerja? yang menghabiskan selauruh narinya di tempat kerja, sementara anaknya bersama dengan pengasuh atau kakek dan neneknya? apakah suaminya hanya berdiam diri dirumah tidak bekerja dan santai saja di rumh seakan beban ekonomi itu bukan dia yang menaggung.
tetangga saya ada yang demikian, yah saya kadang miris dan sedih melihat anakny yang seumuran dnegah anak saya, anak usia segitu sedang manja-manjanya dengan ibunya, tidka ingin ditinggalkan oleh ibunya, tetapi saya pun faham suaminya tidak bekerja.
tidak punya pilihan lain keculai si istri yang turut bekerja memenuhi kebutuhan hidup setiap hari, hidup dengan oarnagtua nyatanya masih menjadikan mereka bergantung dan sikap yang kurang baik sering mereka tunjukan kepada orangtua yang telah mengasuh anaknya.
kurang akrab dan krang kasih sayang, salah dari awal pengasuhan orangtua terhadap anak laki-lakinya, harusnya seorang laki-laki di didik agar emmpunyai tanggungjawab yang lar biasa besar, apalgi ketika sudah mempunyai anak dan istri, orangtua sudah semakin tua tidka mungkin bisa membantu anak terus menerus.
orangtua pun harus mempunyia pemahaman yang benar, jangan asal bisa mongmong cucu setiap hari bahagia melihat senyum cucunya, bisa menggendong dan menimangnya setiao hari. tidak ada nenek yang tidka bahagia jika demikikan yang terjadi, tetepi hal ini menjadikan orangtuanya yah kedua orangtunay tidak bertanggungjawab, mereka melakukan apa yang mereka senangi setiap hari.
tanpa berfikir ada amanah allah yang perlu merek utamakan, hadir itu berarti mendengarkan, mengerti, sepenuh jiwa dan setulus hati
#harike8
#level11
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#menumbuhkanfitrahseksualitas
tetangga saya ada yang demikian, yah saya kadang miris dan sedih melihat anakny yang seumuran dnegah anak saya, anak usia segitu sedang manja-manjanya dengan ibunya, tidka ingin ditinggalkan oleh ibunya, tetapi saya pun faham suaminya tidak bekerja.
tidak punya pilihan lain keculai si istri yang turut bekerja memenuhi kebutuhan hidup setiap hari, hidup dengan oarnagtua nyatanya masih menjadikan mereka bergantung dan sikap yang kurang baik sering mereka tunjukan kepada orangtua yang telah mengasuh anaknya.
kurang akrab dan krang kasih sayang, salah dari awal pengasuhan orangtua terhadap anak laki-lakinya, harusnya seorang laki-laki di didik agar emmpunyai tanggungjawab yang lar biasa besar, apalgi ketika sudah mempunyai anak dan istri, orangtua sudah semakin tua tidka mungkin bisa membantu anak terus menerus.
orangtua pun harus mempunyia pemahaman yang benar, jangan asal bisa mongmong cucu setiap hari bahagia melihat senyum cucunya, bisa menggendong dan menimangnya setiao hari. tidak ada nenek yang tidka bahagia jika demikikan yang terjadi, tetepi hal ini menjadikan orangtuanya yah kedua orangtunay tidak bertanggungjawab, mereka melakukan apa yang mereka senangi setiap hari.
tanpa berfikir ada amanah allah yang perlu merek utamakan, hadir itu berarti mendengarkan, mengerti, sepenuh jiwa dan setulus hati
#harike8
#level11
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#menumbuhkanfitrahseksualitas
Senin, 22 Januari 2018
Review hari ke 6
di zaman sekarang ini kewaspadaan dan pengetahuan orangtua haruslah selalu di upgrade, jangan sampai kita sebagai orangtua abai bahkan acuh terhadap anak-anak.
menganggap semua baik-baik saja, ternyata anak kita menjadi sasaran pornografi astaghfirullah..dan merasa tidak perlu lagi mendampingi anak-anak ketika dia sudah dewasa, itu merupakan kekeliruan yang amat besar
inagtlah bahwa tanggungjawab orangtua terhadap anaknya itu selamanya, yah walaupun ketika sudah baligh dan seorang anak tidak melakukan kewajiban shalat 5 waktu, maka dosanya sudah ditangung anak itu sendiri.
banyaknya game online juga konter-konter playstation menjamur bak cendana di musim hujan, mereka hanya berfikir mencari uang tetapi tidak pernha berfikir kerusakan generasi mendatang, mereka yang berusia remaja menjadi sasaran pornografi dan mirisnya lagi biasanya mereka bermain ketika jam sekolah, apakah itu tidak membuat hati sedih.
ketika orangtua di rumah mengetahui dan percaya bahwa anaknya pergi ke sekolah untuk belajar dan ternyata malah menghabiskan waktunya di warnet, lalu siapa yang harus di slahkan dalam hal ini, mari sennatiasa berbenah memperbaiki diri, jadikan anak-anak kita ahli surga, yang tidak menjadi anak durhaka dan selalu patuh pada orangtua.
kekuatan do'a dari orangtua itulah salh satu cara menyelamatkan anak-anak dari bahaya porngrafi, tirakat dan bermunajat meminta perlidungan hanya pada allah semata
#harike6
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#menumbuhkanfitrahseksualitas
menganggap semua baik-baik saja, ternyata anak kita menjadi sasaran pornografi astaghfirullah..dan merasa tidak perlu lagi mendampingi anak-anak ketika dia sudah dewasa, itu merupakan kekeliruan yang amat besar
inagtlah bahwa tanggungjawab orangtua terhadap anaknya itu selamanya, yah walaupun ketika sudah baligh dan seorang anak tidak melakukan kewajiban shalat 5 waktu, maka dosanya sudah ditangung anak itu sendiri.
banyaknya game online juga konter-konter playstation menjamur bak cendana di musim hujan, mereka hanya berfikir mencari uang tetapi tidak pernha berfikir kerusakan generasi mendatang, mereka yang berusia remaja menjadi sasaran pornografi dan mirisnya lagi biasanya mereka bermain ketika jam sekolah, apakah itu tidak membuat hati sedih.
ketika orangtua di rumah mengetahui dan percaya bahwa anaknya pergi ke sekolah untuk belajar dan ternyata malah menghabiskan waktunya di warnet, lalu siapa yang harus di slahkan dalam hal ini, mari sennatiasa berbenah memperbaiki diri, jadikan anak-anak kita ahli surga, yang tidak menjadi anak durhaka dan selalu patuh pada orangtua.
kekuatan do'a dari orangtua itulah salh satu cara menyelamatkan anak-anak dari bahaya porngrafi, tirakat dan bermunajat meminta perlidungan hanya pada allah semata
#harike6
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#menumbuhkanfitrahseksualitas
Review hari ke 5
pola asuh orangtua terhadap anaknya ternyata turut mempengaruhi pula karaketr seorang anak, ada tiga jenis pola pengasuhan yakni pla otoriter, pola asuh demokratis dan pola asuh prmisif.
masing-masing keluarga pasti menerapkan pola asuhnya masing-masing dan dengan alasan tertentu uga, jika di lihat dari ketiga pola asuh di atas maka pola asuh demokrati merupakan pola asuh terbaik yang perlu di terarpkan dalam kelarga
jika pola asuh demokratis ini telah berjalan dalam keluarga, semua anggota kelurga bis mengeluarkan oendoatnya atau berbicara bahkan sekedar curhat dengan keluarga menjadi hal yang nyaman, tidka da jarak antara orangtua dan anak
sehingga jika orangtua akan memasukan pendidikan seksualitas kepada anak pun tidka kan canggung karena sudah terbiasa berbicara apa saja dengan seliruh anggota keluga bahkan anak, dan segala macam penyimpangan seksualitas bisa di cegah.
#harike5
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#menumbuhkanfitrahseksualitas
masing-masing keluarga pasti menerapkan pola asuhnya masing-masing dan dengan alasan tertentu uga, jika di lihat dari ketiga pola asuh di atas maka pola asuh demokrati merupakan pola asuh terbaik yang perlu di terarpkan dalam kelarga
jika pola asuh demokratis ini telah berjalan dalam keluarga, semua anggota kelurga bis mengeluarkan oendoatnya atau berbicara bahkan sekedar curhat dengan keluarga menjadi hal yang nyaman, tidka da jarak antara orangtua dan anak
sehingga jika orangtua akan memasukan pendidikan seksualitas kepada anak pun tidka kan canggung karena sudah terbiasa berbicara apa saja dengan seliruh anggota keluga bahkan anak, dan segala macam penyimpangan seksualitas bisa di cegah.
#harike5
#tantangan10hari
#kuliahbunsayIIP
#menumbuhkanfitrahseksualitas
Kamis, 11 Januari 2018
Review hari ke 4
kelompo 4 diisi oleh kelas fasilitator malam ini di sambut dengan lagu yang merdu, lirik yang tidak asing buat kami semua tetapi di rubah menjadi lagu edukasi yang sangat menarik, andaikan ada musik yang mengiringi wah oasti sudah sesuai dan cocok banget siaoa masuk dapur rekaman nantinya hehehe
kehadiran orangtua terutama ibu, bukan hanya hadir tetapi memperhatikan, mendengarkan sepenuh jiwa dan setukus hati, hadir itu belajar dan bergerak, jadikan kita murid yang siap mendengarkan guru kita berbicara, menyampaikan sesuatau yang penting. yah..anak itulah guru kita, dengarkan jangan bermain sendiri seperti anak yang malas belajar ketika di kelas akan mencari-cari alssn untuk menghindar dan abai terhadap penjelasan sang guru, oh no..jangan sampai kita bersikap demikina kepada guru kita, yah..anak kita.
dengarkan dia, duduk bersama, rangkul dia jadilah mitra yang baik untuknya, jika bukan kita siapa lagi?? benar kan..hadir secara fisik dan hati kita, fahami maksutnya, berikan cinta padanya tunjukan bahwa kita menyayanginya dan kita sebgai orangtua tidak ingin terjadi sesuatu yang jelek padanya, berikah cotoh teladan yang baik pada anak, jadilah mitra yang menyenangkan dan membuat dia nyaman berada di dekat kita.
itulah tantangan kita sebagai orangtua di zaman now, tidka mudah memang tetapi jika kita tidak bosan untuk belajar insyallah kita akan mendapatkan ilmu sebagai bekal kita mendidik anak-anak, mereka dalah amanah yang harus kita jaga baik-baik, kita tunjukan jalan menuju kebaikan, tidak rela membiarkan mereka tercela dan sengsara, seraya berdo'a semoga allah selalu menjaga anak-anak kita di manapun berada, karena sesungguhnya dialah sebaik-baik penjaga.
#harike4
#tantangan10hari
#level11
#kuliahbunsay
#menumbuhkanfitrahseksualitas
kehadiran orangtua terutama ibu, bukan hanya hadir tetapi memperhatikan, mendengarkan sepenuh jiwa dan setukus hati, hadir itu belajar dan bergerak, jadikan kita murid yang siap mendengarkan guru kita berbicara, menyampaikan sesuatau yang penting. yah..anak itulah guru kita, dengarkan jangan bermain sendiri seperti anak yang malas belajar ketika di kelas akan mencari-cari alssn untuk menghindar dan abai terhadap penjelasan sang guru, oh no..jangan sampai kita bersikap demikina kepada guru kita, yah..anak kita.
dengarkan dia, duduk bersama, rangkul dia jadilah mitra yang baik untuknya, jika bukan kita siapa lagi?? benar kan..hadir secara fisik dan hati kita, fahami maksutnya, berikan cinta padanya tunjukan bahwa kita menyayanginya dan kita sebgai orangtua tidak ingin terjadi sesuatu yang jelek padanya, berikah cotoh teladan yang baik pada anak, jadilah mitra yang menyenangkan dan membuat dia nyaman berada di dekat kita.
itulah tantangan kita sebagai orangtua di zaman now, tidka mudah memang tetapi jika kita tidak bosan untuk belajar insyallah kita akan mendapatkan ilmu sebagai bekal kita mendidik anak-anak, mereka dalah amanah yang harus kita jaga baik-baik, kita tunjukan jalan menuju kebaikan, tidak rela membiarkan mereka tercela dan sengsara, seraya berdo'a semoga allah selalu menjaga anak-anak kita di manapun berada, karena sesungguhnya dialah sebaik-baik penjaga.
#harike4
#tantangan10hari
#level11
#kuliahbunsay
#menumbuhkanfitrahseksualitas
Review hari ke 3
kelompok tiga pun akhirnya mempresentasikan hasil diskusinya, beranggotakan tiga orang yakni bunda siwi, bunda barlian dan bunda zakiyah membuat kejutan dengan mengirimkan kado kepada seluruh peserta bunda sayang di kelas, yah..sebuah cerpen tentang tidak tamatnya fitrah seksualitas sehingga ada anak yang tumbuh tidak sesuai dengan gendernya, sehingga terjadi ketimpangan peran sampai dengan terjadinya free sexx, malam itu kita belajar dengan pancingan-pancingan yang di berikan oleh bunda siwi, jujur kita semua jadi antusias dan tertantang, benar tidak sih pemahaman kita selama ini.
hadirnya orangtua ternyata mejadi faktor penting tentang fitrah seksualitas ini, terutama sang ibu. lalau bagaimana jika ibunya sibuk bekerja? pertanyaan yang muncul kemudian, yah..cari solusi bersamalah, kan anak juga merupakan tanggung jawab bersama, dahulu juga buatnya dengan cara bekerjasama kan? eh..maaf bukan ngelantur tetapi memang begitu adanya kan, jika dahulu kita bekerjasama lalu mengapa sekarang tidak mau, apa alasannya, seorang ibu bukanlah merupkan pencari nafkah, dan seorang ayah hanya berdiam diri di rumah, mau tukar peran gitu. duh..bagaimana anak-anak bisa mencontoh dan tumbuh fitrah seksualitas sesui gendernya, jika yang di lihat bukanlah contoh yang sesuai.
jangan salahkan anak ketika kelak dia menirunya, bahkan kelak akan menyepelekan seorang laki-laki, bisa jadi seorang anak perempuan akan tidak membutuhkan laki-laki dalam hidupnya, toh ayah saya juga tidak pernah membantu ibu, ibu yang bekerja tetapi ayah yang ongkang-ongkang kaki di rumah, studi kasus tetangga sih kalau ini.
yuk..mari belajar lebih mendalam lagi tentang fitrah seksualitas ini, dan kita sebagai seorang ibu harus ada dan hadir menemanani si kecil, berikan pemahana sesui gendernya, tunjukan cara dia berindak sesuai gendernya jangan sampai ada ketimpangan di kemudia hari, akan fatal akibatnya.
#harike3
#tantangan10hari
#level11
#kuliahbunsay
#menumbuhkanfitrahseksualitas
hadirnya orangtua ternyata mejadi faktor penting tentang fitrah seksualitas ini, terutama sang ibu. lalau bagaimana jika ibunya sibuk bekerja? pertanyaan yang muncul kemudian, yah..cari solusi bersamalah, kan anak juga merupakan tanggung jawab bersama, dahulu juga buatnya dengan cara bekerjasama kan? eh..maaf bukan ngelantur tetapi memang begitu adanya kan, jika dahulu kita bekerjasama lalu mengapa sekarang tidak mau, apa alasannya, seorang ibu bukanlah merupkan pencari nafkah, dan seorang ayah hanya berdiam diri di rumah, mau tukar peran gitu. duh..bagaimana anak-anak bisa mencontoh dan tumbuh fitrah seksualitas sesui gendernya, jika yang di lihat bukanlah contoh yang sesuai.
jangan salahkan anak ketika kelak dia menirunya, bahkan kelak akan menyepelekan seorang laki-laki, bisa jadi seorang anak perempuan akan tidak membutuhkan laki-laki dalam hidupnya, toh ayah saya juga tidak pernah membantu ibu, ibu yang bekerja tetapi ayah yang ongkang-ongkang kaki di rumah, studi kasus tetangga sih kalau ini.
yuk..mari belajar lebih mendalam lagi tentang fitrah seksualitas ini, dan kita sebagai seorang ibu harus ada dan hadir menemanani si kecil, berikan pemahana sesui gendernya, tunjukan cara dia berindak sesuai gendernya jangan sampai ada ketimpangan di kemudia hari, akan fatal akibatnya.
#harike3
#tantangan10hari
#level11
#kuliahbunsay
#menumbuhkanfitrahseksualitas
review hari ke 2
kelompok dua menyusul presentasi pada hari berikutnya, beranggotakan dua orang yakni bunda ratna dan bunda ida, mereka membuat infografis dengan menggunakan tulisan tangan yang emmbuat saya iri, karena tulisannya begitu rapi sekali berbeda dengan tulisan tangan saya, duh..tutup muka deh.
fitrah seksualitas adalah bagaimana cara seseorang bersikap, berfikir dan bertindak sesuai dengan gendernya, jika seseorang tidak sesuai dengan gendernya maka akan terjadi berbgai ketimpangan contohnya adanya LGBT yang sedang marak akhir-akhir ini, pedofil, laki-laki kemayu, juga perempuan tomboy, selanjutnya bisa memunculkan free sex, di sebabkan pengetahuan mereka tentang fitrah seksualitas tidak tuntas sesuai dengan tahap usia perkembangnya.
Tahap fitrah seksualitas
fitrah seksualitas adalah bagaimana cara seseorang bersikap, berfikir dan bertindak sesuai dengan gendernya, jika seseorang tidak sesuai dengan gendernya maka akan terjadi berbgai ketimpangan contohnya adanya LGBT yang sedang marak akhir-akhir ini, pedofil, laki-laki kemayu, juga perempuan tomboy, selanjutnya bisa memunculkan free sex, di sebabkan pengetahuan mereka tentang fitrah seksualitas tidak tuntas sesuai dengan tahap usia perkembangnya.
Tahap fitrah seksualitas
- usia anak hingga 2 tahun anak di dekatkan dengan ibunya
- usia anak 3-6 tahun dekatkan dengan kedua orangtua, dengan cara banya melakukan aktifitas bersama
- usia 7-9 anak dekatkan kepada orangtua sesuai gender, yakni jika anak perempuan dekatkan dengan ibunya dan anak laki-laki dengan ayahnya
- usia 12-14 anak di dekatkan dengan cara lintas gender, jika anak perempuan dengan ayahnya dan jika anak laki-laki dengan ibunya.
#harike2
#tantangan10hari
#level11
#kuliahbunsay
#membangkitkaanfitrahseksualitas
Review Hari ke 1
kelompok satu sudah memulai presentasi dri hari senin kemarin, dan kebetulan saya dan mba desy juga mba rista menjadi kelompok perdana untuk mempresentasikan hasil diskusi kita tentang materi kali ini, yakni materi kukiah bunda sayang tentang fitrah seksualitas.
pada tantangan kali ini memang agak berbeda, cara menyampaikan materi cara kita mengerjakan tantangan sungguh ini menjadi hal yang baru bagi kita. tetapi ternyata lebih mengena dan mengasyikan jika kita belajar dengan metode seperti ini, semua terlibat dan kelas pun menjadi ramai.
kelompok pertama kita namai DER (Desy, Evin, Rista) itulah singkatan dari nama kami bertiga, mengawali presentasi tentang fitrah seksualitas, semua kebagian mendapatkan tugas membuat infografis masing-masing, setidaknya ada 4 hal yang kita informasikan malam ini
#hariike1
#level11
#kuliahbunsay
pada tantangan kali ini memang agak berbeda, cara menyampaikan materi cara kita mengerjakan tantangan sungguh ini menjadi hal yang baru bagi kita. tetapi ternyata lebih mengena dan mengasyikan jika kita belajar dengan metode seperti ini, semua terlibat dan kelas pun menjadi ramai.
kelompok pertama kita namai DER (Desy, Evin, Rista) itulah singkatan dari nama kami bertiga, mengawali presentasi tentang fitrah seksualitas, semua kebagian mendapatkan tugas membuat infografis masing-masing, setidaknya ada 4 hal yang kita informasikan malam ini
- infografis fitrah seksualitas
- pendidikan sex pada anak
- batas aurat
- fitrah peran ayah dan fitrah peran bunda
fitrah seksualitas perlu ditumbuhkan karena berkaitan dengan identitas diri di masa depan, pendidikan sex pada anak bisa di lakukan dengan mengenalkan bagian tubuh yang boleh dan yang tidka boleh di sentuh oranglain, mengajarkan konsep perbedaan jenis kelamin kepada anak, menanamkan budaya malu pada anak dan membatasi aktivitas memonton.
#hariike1
#level11
#kuliahbunsay
Langganan:
Postingan (Atom)