Meski tidak pernah dinobatkan oleh
pemerintah sebagai pahlawan, meski tidak pernah dipublikasikan oleh media
sebagai seorang pahlawan, meski tidak pernah mendapatkan tanda penghargaan
berupa lencana dan sejenisnya, saya sangat yakin, dan kita semua pasti setuju bahwa
“IBU ADALAH PAHLAWAN” .
Setiap kita mempunyai definisi tersendiri
mengapa ibu di sebut pahlawan, tetapi yang jelas kita tahu bahwa seorang ibu
telah berjuang untuk merawat, mendididk dan membesarkan anak-anaknya sedari
kecil hingga dewasa.
Seorang anak sudah seyogyanya berbakti dan
berbuat baik kepada kedua ibu bapaknya, selalu berusaha membuat hatinya bahagia
dan selalu berusaha menyunggingkan sebuah senyum di wajah tuanya.
Saya jadi teringat dengan kisah di zaman
Rasulullah, saat seorang ibu dengan dua anaknya telah menerima sedekah sebutir
kurma, dibelahlah kurma tersebut menjadi dua bagian, kemudian diberikan kepada
dua anaknya masing-masing satu bagian, sementara sang ibu tidak mendapatkan
secuil pun, tapi dia bahagia, dia tersenyum, karena dia telah membahagiakan
anaknya.
Kebahagiaan anak, akan menjadi kebahagiaan
orangtua, Cintanya tak pernah pupus, kasih sayangnya tak pernah lekang,
perjuangannya tak kenal lelah, doanya tak henti dipanjatkan, demi kebahagiaan
dan kesuksesan anak-anaknya.
Menjadi semakin mudah bagi kita untuk
memahami, mengapa Rasul SAW menyampaikan kepada kita bahwa “al jannatu tahta aqdamil ummahat” surga
ada di bawah telapak kaki ibu.
Semoga kita pandai mensyukuri, memberikan yang
terbaik untuk ibu, meski kita sadar, jasa ibu tidak akan pernah dapat dibalas
oleh anaknya. IBU, kaulah orang terbaik di dunia. IBU, pahlawan sepanjang masa.
Rabbigfirlie waliiwalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanie shaghiraa. Aamiin…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar