Rabu, 22 Februari 2017

Embun

Wajahnya putih dan bersih bak melati suci yang berselaput  embun, yah..ibunya memberinya  nama  embun  dengan  harapan  dia  akan menjadi  penyejuk bagi  keluarga. Waktu berjalan dan embun kecil  kini telah  beranjak  dewasa setelah lulus tsanawiyah  dan aliyah  di tempat  yang sama yakni ponpes  attanwir Bojonegoro  jawa timur,  terlahir  dengan keluarga  yang sederhana  dan penuh cinta  kasih. Kini embun harus  mulai masuk kuliah  tahun  ini,
Waktu terasa begitu cepat  berlalu  pada suatu  malam ibu bercakap dengan  putri  kesayangannya yang kini akan jauh dan semakin  jauh darinya, untuk mencari  ilmu. 

Umi : nak..kamu sudah  mantap  memilih jurusan bimbingan dan penyuluhan islam di UIN walisongo

Embun : insyallah umi, embun sudah  mantap. Mohon do'anya umi
Umi : pasti sayang..pasti  umi do'akan, sini  mendekat ke umi nak..
Dengan membelai  dan memeluk putri semata  wayangnya  mata  ibu basah  dan lantunan  do'a - do'a itu mengalir dari mulutnya membuat  embun pun semakin erat memeluk ibunda tercinta dengan bercucuran airmata.
Sebulan  kemudian embun berangkat ke semarang  untuk mendaftar  kuliah  dan akhirnya  di terima di jurusan  yang dia inginkan, serangkaian kegiatan pengenalan  kampus juga kuliah umum sebagai  pembuka  kuliah  setiap awal  semester,  dan embun kini  telah  akrab  dengan beberapa teman. Terutama  yang satu  kelas dengannya, embun  selalu  ingat  nasihat ibunya untuk  tidak  mengenal  cowok  dulu, karena  embun ingin fokus kuliah.  Tapi di semester 2 awal ada seorang lelaki teman sekelas nya menyatakan cinta  pada  embun, wajahnya  lumayan  tidak  jelek-jelek amat, bagi  embun  sih  ganteng atau jelek itu  relatif  tapi  yang  penting  hatinya  dan kadar  ketakwaannya,  tetapi dengan halus embun pun menolaknya dan lelaki itu mengerti serta  tidak pula  sakit  hati.
Kampus UIN walisongo yang begitu sejuk, banyak  pepohonan di kanan kiri jalan masuk menuju fakultas  dakwah tempat embun  kuliah dan pagi itu embun berjalan menyusuri  setapak demi  setapak dan men syukuri anugerah illahi  yang tiada terkira ini, langkahnya dia isi  dengan dzikir mengagungkan namaNYA.
Hari  itu  adalah hari  senin dan embun  telah  berniat  untuk  berpuasa, begitulah selain menjaga  kesucian  dirinya embun  juga wanita yang  gemar  melakukan puasa sunah  dan shalat -shalat sunah. Sungguh  beruntung dan bahagia  lelaki  yang  nanti  mendapatkannya, kampus masih  sepi pagi itu embun  pun gunakan untuk  berdzikir  di dalam hati  sembari  menunggu  teman-temannya datang  dan dosennya. Dosen muda yang mengajar  embun  kali ini, teman-temannya pun kaget  karena ini bukan lah dosen yang  biasa  mengajar  mata  kuliah  psikologi perkembangan.  Dan ternyata benar pak muhsin kini  tidak mengajar lagi dan digantikan oleh dosen muda yang bernama arif. Pak arif masih  muda dan belum menikah, begitu pengakuannya ketika perkenalan tadi dan teman-teman embun mulai  kasak kusuk mengagumi pak arif. Entahlah bagi  embun  biasa saja  sih, eh..apa kamu tidak  naksir tuh sama dosen ganteng,  masih  single loh? Tanya dita  tiba-tiba dan aku jawab datar saja "enggak sih..biasa  aja..ih..jangan-jangan kamu  tidak suka cowok  yah? Dita balik bertanya. Dan aku cuma ngeloyor sambil  monyongin  bibir ke arahnya, dita sudah  terbiasa melihatnya, lantas mereka berjalan bersama menuju perpustakaan fakultas sembari sesekali dita bertanya ini itu tentang dosen muda  itu, dan embun  hanya  terdiam karena memang biasa saja menurut embun.
Liburan  semester  pun  tiba dan embun  ingin  pulang kerumah, kangen sama  umi dan abahnya,  yah. .walaupun hampir setiap  hari  umi menelepon embun ataupun sebaliknya, tetapi  masih terasa belum Afdol kalau belum bertemu langsung dan memeluk umi dan abahnya. Malam itu Sudah terbayang segala  tentang rumahnya, tentang  Bojonegoro, tentang  jawa  timur, Bersyukur dan berdzikir hingga  matanya terpejam.
Embun memutuskan untuk  pulang memakai kereta  karena itu  adalah armada yang  paling  aman dan nyaman  menurut  embun, tiba -tiba ada seorang lelaki dengan pakaian bebas tapi  rapi memakai sepatu menyapa nya hampir saja embun tidak mengenalnya. "Assalamualaikum..sendirian aja nih? Sembari menengok ke sumber suara embun menjawab  "waalaikumsalam..oh..silahkan nomer berapa yah? Barangkali embun salah nomer kursi..setelah duduk lelaki itu  bertanya  lagi " lupa sama saya  yah? Dengan sesama embun  coba  memperhatikan "eh..pak  arif yah? Dan akhirnya mereka pun saling berbincang hingga tiba di stasiun  masing- masing ternyata pak arif juga asli  jawa  timur tapi Surabaya, jadi embun  turun lebih dulu di stasiun Bojonegoro.
Alhamdulillah bahagia rasanya embun bisa kembali kerumahnya menghirup bau khas udara desanya, segar..menyejukkan jiwa.
Ketika hendak  tidur  tiba-tiba ada  sms masuk dari  pak  arif, sempet kaget kok  pak  arif  tahu nomer nya.  Oya..waktu di kereta mereka bertukar nomer hape, aduh..buat  apa coba. Sebulan sudah embun dirumah dan kini harus kembali kesemarang, waktu berjalan dan tak terasa kini embun sudah semester akhir dan sebentar  lagi wisuda dan kemarin embun dikenalkan abahnya, anak sahabat abah sewaktu sekolah dulu orang surabaya dan kaget ketika embun tahu yang menjalani ta'aruf dengannya adalah pak arif. Seperti juga embun pak arif juga tidak mengira yang ada di depannya ini adalah mahasiswa nya yah..Mahasiswa yang membuat hatinya bergetar ketika pertama masuk kelasnya ,  mungkinkah ini  yang namanya jodoh? "Gumam pak arif  dalam  hati. Embun menurut saja  apa  kata  orangtuanya, dan kini mata kuliah embun cuma tinggal skripsi. Dan hari itu dila  teman embun  mengajaknya pulang  naik  motor, tiada yang tahu  bahwa kebahagiaan yang dikhayalkan pak arif selesai sudah. Ketika berada di jalan arteri Demak semarang banyak batu kerikil yang menyebabkan dila mengerem  mendadak  dan mereka  berdua  terpelanting, nahas nyawa embun  tidak tertolong sedangkan dilla  koma di rumah sakit. Begitulah bidadari cantik nan menyejukkan jiwa kini  telah berpulang kepadanya,  bidadari yang terjaga kesuciannya. Begitulah takdir membawa manusia dan tidak ada yang pernah tau  kapan nyawa itu dimintanya kembali.  Wallahu a'lam bishawab. ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar