Senin, 20 Februari 2017

Kastil es dan air mancur yang berdansa

Novel romantis yang mengisahkan dua pribadi yang berbeda, vinter seperti udara di musim dingin, gelap, muram dan sedih sedangkan Florence layaknya cuaca pada musim semi begitu terang, cerah, bahagia.
Novel ini Di latari di sebuah kota di Paris dan kota-kota yang tidak jauh darinya seperti hanfloure, pertemuan keduanya tidak disengaja mereka bertemu ketika Florence berusaha kabur Dari Rumah Karena akan dijodohkan oleh kedua orangtuanya, Florence menolak dan kabur Dari Rumah. di tengah-tengah dia berlari tasnya rusak dan terpaksa dia membuangnya, setelah membeli ticket dengan tergopoh dan tangan penuh dengan barang-barangnga dia duduk di dalam kereta sembari berfikir dimana dia akan mendapatkan tas, tiba-tiba seorang pemuda datang dan duduk di sebelahnya, Karena memang kursi itu yang kosong dan entah ada dorongan darimana Florence bertanya tentang tas baru yang di bawa oleh vinter, dia berniat untuk membelinya Karna tidak terbungkus mewah mungkin tas tersebut harganya lumayan Murah, dan ternyata dengan cuma-cuma pemuda itu memberikannya. Takdir tuhan kini telah berjalan setelah pertemuannya dengan vinter yang Baru pertama kali ini, mengharuskan florence untuk membalas Budi baik pemuda tersebut, dengan kemampuannya sebagai guru kursus seni Florence menggantikan peran oranglain di sebuah pertunjukan di Rumah kawan vinter yah..dirumahnya. Bukan pujian dan standing aplause yang di dapatkan justru makian dan mata sinis yang Florence terima, bagi vinter itu hal yang biasa..
Waktu berjalan dan Florence masih tidak ingin kembali kerumah bahkan sahabatnya juga mencarinya kemana-mana, hingga suatu ketika sahabatnya jatuh pingsan Karena tidak membawa obat jantungnya, Celine nama sahabat Florence. Celine tidak memperdulikan apapun kala itu setelah menelepon Florence dan menanyakan keberadaannya hanya satu tujuan celine, membujuk Florence untuk pulang dan menyetujui perjodohan yang telah di rencanakan orangtuanya, bukannya mengiyakan dan ikut pulang bersama Celine justru Florence kabur untuk kedua kalinya, dia beralasan masih ingin tinggal di hanfloeur dahulu dan hanya menitipkan Pesan kepada kedua orangtuanya bahwa dia disini baik-baik saja.
Zima nama teman vinter yang tempo hari Florence melakukan pertunjukan dirumahnya dan cacian yang dia dapatkan, Karena lari Dari Celine dan Florence pun tidak punya kontak vinter akhirnya Florence dengan rasa takut dan satu sisi dia harus berani masuk Rumah tersebut dan menanyakan nomer ponsel vinter khawatir jika lelaki itu mencarinya Karena Florence menghilang tiba-tiba, setelah menemui zima yang dingin florence mendapatkan nomer ponsel vinter, ketika hendak pergi keluar zima mencegah dan mengajak Florence berbincang tentang dirinya dan tentang vinter kawannya, bukan Lagi rasa takut dan aneh yang florence lihat tetapi iba dan kasihan begitu tahu nasib buruk zima, seketika Florence teringat dengan ayah ibunya, kehangatan keluarganya dan celine. Baru tersadar bahwa celine kemarin ketika datang kesini untuk mencarinya dia tidak membawa obat dan dengan rasa bersalah Florence mencari dan menghubungi ponselnya serta menemui petugas hotel tempat celine menginap, dan benar saja kekhawatiran Florence terjawab ketika di dapatinya sahabatnya berbaring di ruang ICU dengan perasaan khawatir luar biasa dan air Mata bercucuran Florence berusaha untuk menenangkan diri sebisanya, setelah sahabatnya di pindahkan ke kamar rawat Florence langsung menghambur ke tubuh Celine dan dia pasrah ketika celine memintanya untuk pulang dan menuruti keinginan orangtuanya, hari itu juga Florence berpisah dengan vinter dengan segala kepedihan hatinya, toh..vinter sudah ada wanita yang menunggunya. Yah..wanita yang harusnya memiliki tas yang kini di pakek Florence, dengan hati remuk redam pun vinter harus rela melepas Florence Karena ada pria yang telah menunggunya pula.
Waktu berjalan dan kembali seperti biasa, sebulan telah berlalu Florence kembali kerumah orangtuanya dan mengajar kursus, suatu ketika ada pertunjukan drama Annelise. Florence ingin sekali bertemu dan berbincang dengan gadis cantik bermata hijau itu, Annelise adalah teman vinter juga zima. Mereka berbincang lama dan akhirnya Annelise memberi tahu Kalau minggu depan vinter akan mengadakan pameran di Paris dan Florence ingin sekali datang tapi keraguan muncul kalau vinter Sudah tidak mengenalnya bagaimana? Akhirnya pertemuan itupun terjadi dan rasa rindu yang ada dalam Dada mereka tidak bisa ditahan Lagi dengan bercucuran air Mata mereka pun saling berpelukan dan berharap tidak terpisahkan Lagi, dan vinter berkhayal seandainya wanita yang dijodohkanya itu adalah Florence..dan ketika hari ini vinter membuat Pertunjuan semata demi mencari Florence dan masih berharap gadis itu adalah Florence, tapi mungkin itu mustahil. Florence pun ingin mengenal gadis itu barangkali dia mengenalnya dan akan mengantar vinter padanya, vinter menceritakan semuanya Dari pertemuannya dengan tuan dan Nyonya Leroy yang ingin menjodohkan putrinya dengannya, yang mana itu adalah orangtua florence dan florence pun seketika lari kecencang-kencangnya hingga terjatuh beberapa kali demi cepat sampai kerumahnya dan bertemu dengan orangtuanya, untuk mendapatjan kepastian. di tengah salju yang masih turun florence berlari dan terus terngiang perkataan vinter, dengan jelas dia menyebut nama lengkapnya vinter Renoir varnalae orangtua florence sering menyebutnya renoir , setelah sampai depan Rumah florence membuka pintu agak keras dengan terengah dia bertanya " kenapa papa tidak menyebutkan nama lelaki itu vinter Renoir varnalea??  Dengan tenang ayahnya menjawab "kau tidak pernah betanya"
Dan..begitulah cinta bertemu dengan jodohnya menyatukan dua insan yang saling mencinta, dan menginginkan kehidupan yang bahagia. Kini vinter bukanlah pria kesepian yang suka menyakiti dirinya Karena merasa bersalah dengan kematian kedua adik kembarnya, dan merasa berdosa untuk kedua kalinya ketika zima kawannya harus pula meregang nyawa dengan cara bunuh diri Karena putus asa dengan penyakit tumor otak yang di deritanya. Sehingga kadang Kala zima menjadi pemarah dan mempunyai trauma penyiksaan oleh orangtuanya dimasa kecil, ketertarikannya kepada Annelise tidaklah disambut manis olehnya hingga akhirnya dia putus asa dan bunuh diri.

Judul Buku : kastil es dan air mancur berdansa
Penulis : prisca primasari
Tebal halaman : 291 halaman
Penerbit : gagas media, 2002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar