Selasa, 24 Januari 2017

It's me "bidadari berdaster"

Yah..gelar ini resmi saya sandang 6 bulan yang lalu, ketika aku resmi mengundurkan diri dari segala aktivitas ku di ranah publik, yang dengan rapi dan kaki di bungkus sepatu setiap pagi berangkat kantor. Dan kini harus fokus di ranah domestik dan hanya berdaster, itu adalah baju kebesaranku yah..kebesaran dalam arti sebenarnya karena daster itu longgar tapi itu adalah baju yang paling nyaman dipakek sehari-hari, tetapi tak lantas aku merasa kecil hati dan bersedih serta nangis jejeritan itu lebai namanya. Keputusan yang aku ambil ini sudah di fikir kan masak-masak sehingga tidak akan ada penyesalan di kemudian hari.

It's me " bidadari berdaster"

*aku seorang sarjana
Yah..aku adalah seorang sarjana lulusan IAIN walisongo semarang yang kini telah berganti menjadi UIN walisongo, ah..sejenak mengenang almamaterku bangga rasanya. Alhamdulillah kau beri aku kesempatan untuk belajar disana ya allah, syukurku tiada henti. Dan Ketika aku pun berdo'a kelak aku ingin berjodoh dengan orang yang berlatar belakang pendidikan pondok pesantren, yah..aku pengin punya suami santri lucu yah..ah..khayalan tingkat tinggi..tapi bagi allah tidak ada yang tidak mungkin.
Fikirku saat itu, ketika aku bersuamikan seorang santri yang punya ilmu agama dan punya pedoman hidup kelak hidupku ketika berumahtangga akan bahagia, dan suamiku yang berlatar pondok pesantren akan senantiasa membimbingku. Yah..aku ingin dia yang menjadi imamku dan menjadi ayah untuk anak-anakku. Mimpi yang sederhana.
*my family...
Aku berasal dari keluarga yang biasa saja, tidak kaya juga tidak pula miskin. Bersyukur allah mencukupkan semua, lewat kerja keras kedua orangtua ku membesarkan ketiga anaknya. Yah..aku sulung dari tiga bersaudara dan aku perempuan sendiri wajar ketika aku di elu-elukan oleh keluarga, aku sebagai anak pertama otomatis aku yang pertama kali mendapatkan gelar sarjana di belakang namaku di banding kedua adikku yang saat itu masih duduk di bangku SMP dan SMA. Yah ..sekolah kami semua dari mulai SD- SMA dan wajar saja ketika aku masuk kuliah Di IAIN walisongo banyak yang bilang aku kesasar, kesasar ke jalan yang benar katanya, betulkah? Aku berusaha mencari jawaban untuk statement tersebut. Dan di semester 5 aku kenal seorang lelaki yang tidak menarik bagiku, yah..aku tidak jatuh cinta sama sekali ketika pertama bertemu, tidak seperti di film-film gitu.hee
*pertama kali aku jatuh cinta dan aku berharap lebih
Aku berjumpa dengannya ketika bimbingan tes masuk IAIN walisongo, seperti teman-teman yang lain aku pun dengan semangat mengikuti bimtes saat itu, dengan harapan langkah ini bisa membantu aku masuk sesuai jurusanku. Aku berdo'a dalam hati kalau aku di terima disini sesuai jurusanku izinkan rasa ini bersemi ya allah dan jika tidak oke..aku sudah siap melupakannya, terlalu cepat memang tetapi aku sudah kadung kepincut, yah..kepincut setelah tahu dia adalah seorang cowok jebolan pondok pesantren.
Setelah pengumuman siapa yang di terima dan jurusan apa dan..giliran aku melihat pengumuman yang di pasang di dinding-dinding kaca gedung di kampus 1 IAIN walisongo yang juga sebagai rektorat dan pusat pendaftaran mahasiswa baru saat itu, ternyata aku tidak di terima sesuai jurusan yang aku pilih tetapi kakak sepupuku yang telah lebih dulu masuk IAIN angkatan 2003 menganjurkan untuk aku tetap mengambil dimanapun fakultas jurusan yang tertera namaku disitu, yah..fakultas dakwah jurusan bimbingan penyuluhan islam.
*masa-masa kuliah
Setelah serangkaian acara penerimaan mahasiswa baru di gelar kini saatnya kuliah umum untuk perdana pun di mulai dan oh..seperti ini toh kuliah..gumamku dalam hati saat itu, waktu berjalan dan aku berusaha untuk seimbang antara akademik dan organisasi tapi toh..aku nyatanya belum jadi orang yang konsisten dengan mengikuti satu organisasi dan menekuninya, sangking banyak nya kegiatan yang aku ikuti sehingga aku tidak fokus belajar dan seringnya kumpul itu berbarengan dengan jadwal kuliah pernah aku di kasih nilai C di mata kuliah komunikasi individu karena ketika di kelas bolak balik izin keluar terus, jengkel pasti nya dosenku saat itu. Maaf yah bu..mahasiswa yang satu ini bandel. banget..
*pertama kali ke malang "Jatim park"
Kapan tepatnya saya lupa, yang jelas posisiku saat itu masih menjadi mahasiswa semester akhir. Di sela kesibukannku menggarap skripsi aku ingin punya kegiatan lain, dan di ajaklah aku bergabung di WMC (walisongo mediation center) pusat mediasi bukan meditasi yah..pusat kajian tentang perdamaian di seluruh dunia gitu..dengan berbagai macam konflik. Seiring berdiri nya komunitas ini kemudian muncul mata kuliah "resolusi konflik" dan kabar gembiranya aku dapat nilai A, Alhamdulillah. Kala itu WMC akan mengadakan "international converence" yah..konferensi internasional Yang pesertanya kebanyakan dari luar negeri dan aku ikut bantu-bantu pra pelaksanaan dan ketika pelaksanaan, aku dan temanku namanya baiti yang lebih dulu disana karena di ajak dosen wali studinya yang sekaligus direktur WMC kala itu, seru dan banyak pengalaman yang paling menarik adalah ketika saya di tanya orang austria entah apa yang di katakannya dengan bahasa inggris dan aku dengan begonya tak bisa menyaut sedikit pun karena minimnya kosakata inggris ku, duh..duh..memalukan banget nih. Mesti rajin belajar lagi nih, tekadku dalam hati.
*semester 5
Tak terasa kini aku sudah semester 5 dan itu berarti aku memasuki tahun ketiga tinggal di semarang, ah..semarang kota yang akan selalu ku rindukan..kota sejuta kenangan, jadi kangen "nyemarang"..seperti itu biasa nya sebutan temen-temen kalau mau pergi ke semarang.
Tahun baru 2008 tinggal menghitung hari dan Entah kapan tepatnya kita dekat dan sering berkirim SMS dan hari ini pun dia memulai, yah..memulai semuanya babak baru dalam hidup kita" 1 januari 2008" tidak seperti remaja kebanyakan yang bahagia dan berbunga-bunga ketika "jadian" justru aku menangis, bukan karena menyesal tapi karena baru saja 2 hari yang lalu aku baru saja di lantik menjadi ketua himpunan mahasiswa jurusan (hmj) Bimbingan penyuluhan islam, yah..jurusan saya kala itu yang membawa saya dan menjadikan saya menjadi seorang sarjana sosial islam.
*pernikahanku
Setelah 2 tahun pasca wisuda di tahun 2011 awal, kita berpisah dan menjalani hubungan jarak jauh istilah kerennya LDR gitu..tetapi dengan niat tulus dan sucinya di bulan februari 2012 dia membawa rombongan ke rumahku untuk meminangku, dan pernikahan pun resmi di gelar tanggal 30 juni 2012, alhamdulillah sudah sah..3 hari pasca menikah aku sudah ditinggal kekasih halalku kembali bekerja sedih sekali rasanya, pengin nangis setiap hari apalagi waktu itu aku belum punya kesibukan, yah..belum bekerja lagi setelah resign dr sekolah swasta yang terpaksa gulung tikar dan menyisakan kesedihan untuk para guru dan siswa-siswanya.
*wanita karir
Tak lama setelah menikah saya mendapatkan panggilan dari salah satu sekolah swasta di daerah ku di tegal sana, sebagai guru IPA dan sekiranya itu posisi yang kosong saat itu. Padahal aku melamar sebagai guru BK yah..jurusan saya kan memang bimbingan penyuluhan walaupun bukan BK pendidikan, aku beranikan diri untuk mendaftar dan di terima, cukup lama saya mengabdikan diri disana SMK Hasyim asy'ari Bojong. Hingga pertengahan 2016 kemarin aku masih disana dan tahun ajaran baru 2016/2017 aku resign dan menjadi full time mom.
*bayi kecilku
Anak pertamaku lahir di bulan mei 2013 dengan berat hanya 2,35 kg termasuk kecil dan bisa di sebut BBLR( berat badan lahir rendah) tapi ibuku meyakinkan bahwa lebih baik kecil ketika di lahirkan nanti juga dengan berjalan nya waktu bisa tumbuh besar dan sehat. Lega rasanya walaupun kita sebagai orang tua juga super protektif, terutama abahnya..di sinari pakek lampu bohlam lah, di selimuti tebal lah, beberapa hari pertamanya di dunia bahkan pernah tidak dimandikan. suamiku mendapat gelar baru sebagai abah, dia suamiku lelaki idamanku seorang cowok lulusan pondok pesantren di jawa timur.
*mungkin..inilah jodoh
Dia berasal dari jawa timur dan aku berasal dari jawa tengah, kita berbeda provinsi dan berbeda bahasa walau tetap satu indonesia, bersyukur aku pernah kuliah di semarang jadi bisa sedikit menyesuaikan diri dengan gaya bahasa orang jawa timur, yah..walaupun banyak juga kosakata asing yang sering aku dengar. Bahasa ku terkenal dengan ngapak-ngapaknya, tapi toh namanya juga jodoh. Ada istilah asam di gunung garam di laut bertemu dalam belanga, yah..begitulah jodoh tidak ada yang tahu tapi yang jelas, alhamdulillah aku bersyukur bersuamikan dia adalah seorang lelaki dengan latar belakang pendidikan pondok pesantren. Yah..cita-citaku do'aku dulu jauh sebelum aku mengenalnya, mungkin inilah jodoh.
*do'a seorang ibu
Selalu ibuku berdo'a agar kelak aku mendapatkan suami orang yang bertanggung jawab, suami yang sayang sama istri dan anak-anaknya, suami yang mempunyai pengetahuan agama syukur lulusan pondok pesantren, la haula wala quwwatailla billah..allah kabulkan semua do'a ibuku. Aku bersuamikan lelaki jebolan salah satu pondok pesantren di jawa timur, sangat bertanggung jawab sama istri dan anak-anakanya, serta sayang bukan hanya kepada anak istrinya saja tetapi mertua yang telah dia anggap orangtua sendiri, saudara
*dilema seorang ibu
*inilah anakku
*ingin aku keluar saja
*kerja di sekolah
*konflik dengan rekan kerja
*kerja menjadi pendamping PKH
*you are my the best mom
*konflik dengan suami
*keputusan yang sulit
*konflik dengan orangtua
*bidadari berdaster
*istri solekhah
*congratulations
*aku bangga menjadi ibu
*always for you
*mertua yang luar biasa
*terimakasih ku takkan pernah terhenti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar