Kamis, 26 Januari 2017

Komunikasi produktif "day 4"

Mulai terbiasa dan pasti suami yang mengawali, trims sayang..kau selalu sempat kan waktu untuk ngobrol denganku biasanya udah fokus aja sama hapenya sampe kita uring-uringan ngga jelas, perlahan semoga bisa memperbaiki komunikasi kita. Semoga ini bisa menjadi kebiasaan kemudian mengarah ke arah yang lebih produktif sehingga setiap apa yang kita komunikasikan memberikan satu manfaat tersendiri untuk diri sendiri, pasangan dan keluarga. Melalui komunikasi produktif ini kita juga bisa belajar dari pasangan kita, bukankah belajar itu dari mana saja dan dari siapa saja, bersyukur ketika kita mempunyai pasangan yang kalau di ajak ngobrol bisa nyambung, kadang ketawa bareng, senyum-senyum dan berbagai ekspresi bercampur disitu. Seperti kali ini bahasannya tentang seorang yang dulunya tidak bisa baca al-qur'an kemudian dia belajar al-qur'an dan mempelajari islam dengan cara "jiping" ( ngaji kuping) artinya ilmunya di dapat hanya dari mendengarkan saja. Padahal mencari ilmu apalagi ilmu agama itu ada proses nya, tidak bisa instan seperti itu. Dan suamiku termasuk orang yang tidak mau pamer, apapun itu dan suamiku termasuk tipe orang yang bisa menyesuaikan dengan lawan bicara, tidak pernah menggurui dan dia mengalir saja. Kalau dengan orang biasa dia tidak akan bicara bahasa intelek, tapi kalau sudah ketemu temen semasa kuliah wah..jangan ditanya, topik pembicaraan nya ngeri..untuk orang seperti saya kadang tidak faham, hee..
Kemudian suami bertanya kepadaku apa definisi keluarga islami menurutmu? Yah..aku jawab secara kasat mata nih yah..yang aku tahu..keluarga yang harmonis, shalat berjamaah bersama-sama, ngaji sama-sama, dari pakaian yang wanita berhijab, yang lelaki pakek peci atau gamis, oh..seperti itu kata suamiku, kita bisa saja seperti itu, tapi islam memakainya tidak seperti itu..oke..aku bingung.. Sampai situ.
Lanjut suami, aku tahu istriku orangnya suka tantangan, aktifis, kemauannya keras, kreatif (kadang-kadang) hhmm..pakek ada embel-embel. Nah..dari sini aja kita sudah mulai memahami karakter pasangan, sehingga ke depan jika komunikasi produktif ini menjadi habit, untuk keluarga kita insyallah keluarga sakinah, mawadah, warahmah bisa kita raih. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar