Malam ini suami
mengajakku jalan-jalan ke alun-alun, si kecil sejak sore sudah bersemangat
sekali ingin pergi kesana, bersyukur malam ini setelah ba’da maghrib cuaca bersahabat.
Tidak mendung apalagi hujan seperti malam sebelumnya.
Akhirnya, si biru pun
melaju pelan di perjalanan malam ini yang penuh dengan keromantisan,
ah..sungguh indahnya hidup ini, bisa menikmati keindahan malam dengan keluarga
kecilku ini.
Ketika kita melewati
jalan di depan alun-alun yang begitu ramai kendaraan dan lalu lalang orang yang
menyeberang jalan, ada seorang polisi wanita yang bertugas disana.
Fikiranku melayang,
dalam hati bergumam. Wah...hebat yah..polisi wanita itu bekerja di malam hari
seperti ini, lengkap dengan seragam dinasnya, kerenlah pokoknya. Karena itu
memang sudah menjadi tugasnya.
Tapi disisi lain hatiku
sebagai seorang ibu pun bergumam lagi, tapi...bagaimana dengan anaknya di rumah
yah, apakah suaminya juga kini dirumah menemani anaknya, duh..kasihan yah
mereka tidak bisa menikmati malam minggu bersama keluarga, karena tuntutan
pekerjaan.
Kemudian aku, suami dan anakku pun berlalu,
meninggalkan lalu lalang pejalan kaki dan padatanya kendaraan malam itu, kita
menepi dan memilih parkir di samping halaman masjid agung, khusus kendaraan
sepeda motor.
Kami memilih untuk
shalat isya terlebih dahulu, sebelum berjalan-jalan menyusuri indahnya malam.
Menikmati bintang-bintang serta keriuhan canda tawa anak-anak yang merasa hidupnya
terlepas di alam bebas.
Ah...sungguh
pemandangan yang luar biasa, di dalam masjid pun banyak anak-anak kecil berlarian
kesana-kemari. Ada yang baru bertemu dan tiba-tiba sudah akrab dan mereka
langsung berkejar-kejaran, senyum tak lepas sedikitpun dari bibir mungil mereka.
Orangtua mereka melaksanakan
shalat dengan khusu dan tenang, disini adalah rumah allah. Dan yakin bahwa
allah akan melindungi hamba-hambaNya, apalagi anak-anak yang belum berdosa
seperti mereka.
Karena anakku laki-laki
dan tempat shalat perempuan dan laki-laki terpisah, ikutlah si kecil dengan
abahnya di barisan jamaah laki-laki, tetapi namanya juga anak-anak mereka lebih
memilih berlarian kesana-kemari baginya dimanapun tempatnya, disanalah dia
bahagia.
Setelah selesai shalat,
kita pun berjalan beriringan menuju alun-alun yang kini penuh dengan
orang-orang yang ingin menikmati udara malam, menikmati kebersamaan besama
keluarga, ada juga yang berlarian mengejar anaknya, ah..inilah kebebasan.
Saya bertanya kepada
suami “ untuk apa sih mereka ini pada datang ke alun-alun?” suami menjawab,
yah..seperti kita ini juga. Mereka ingin menikmati udara segar di luar rumah,
mereka ingin bertamasya di alam bebas. Saya hanya mengangguk, tanda faham atau
justru malah semakin bingung. Hehehe
Setelah kita menikmati
kebersamaan, ditemani jagung bakar yang kita beli dalam keadaan hangat dan
rasanya manis pedas, di bawah langit malam ini yang di taburi bintang-bintang,
sungguh ini adalah nikmat tuhan yang luar biasa, jika kita sebagai manusia mau bersyukur dan menyadarinya.
Beruntung kita masih
diberikan nafas untuk selalu beraktifitas, kita di berikan waktu untuk
berkumpul dengan keluarga dan menikmati kebersamaan bersama mereka, walaupun
hanya menikmati malam di tengah alun-alun.
Sembari sesekali
berteriak ketika sang buah hati, berlari agak menjauh dari kedua orangtuanya.
Fikiranku tiba-tiba teringat polisi wanita yang masih saja bertugas di ujung
jalan sana, mengatur lalu lintas kendaraan. sesekali kadang juga mengantarkan
orang menyeberang jalan.
Ah...sungguh mulia
tugasmu sebagai seorang polisi wanita, kau mungkin kini telah menjadi seorang
ibu, kau mungkin kini tengah merindukan anakmu. Tapi semua kau tepis dan kau
kuatkan hatimu demi atas nama tugas.
Jika kau kini berada di
ujung jalan sana, dan suatu ketika kau melirik pasangan yang menggandeng anak
mereka satu disisi kanan yang satunya disisi kiri, sembari menciumi buah hati
mereka, ah..aku faham, sungguh rasa hatimu pun ingin menikmati malam bersama
anak tercinta.
Air muka si polisi
wanita pun berubah seketika, tetapi dia tidak boleh jadi bawa perasaan (baper)
karena tugas yang di jalankan juga merupakan amanah dari allah, yang harus di
kerjakan dengan kesungguhan dan keikhlasan hati.
Teruntuk wanita-wanita
hebat khususnya yang berprofesi sebagai polisi dengan tugas yang diwajibkan
oleh negara, suatu ketika mungkin engkau merasa, ah..sudahlah saya ingin
mengakhiri karierku dan fokus mengurus anak dan keluarga saja.
Itu adalah pilihan yang
bijak dan luar biasa menurutku, karena ketika kita sudah menjadi seorang istri
terlebih kita sudah mempunyai anak dan menyandang gelar sebagai seorang ibu,
prioritas utama kita adalah mengurus anak dan keluarga.
Jangan bersedih dan
jangan kau merasa rendah serta gagal menjadi seorang ibu, gunakan waktumu
ketika bersama si kecil, ciptakan quality time bersama mereka, pandang wajah
kecilnya dengan penuh kebahagiaan kita memiliki mereka.
Disitulah kau
mendapatkan suntikan kebahagiaan pula darinya, senyum dan keceriaan si kecil
akan senantiasa mengobati luka hati kita, menghapus lelah kita.
Yakinlah apapun yang
kau lakukan saat ini, adalah demi kebaikan semua. Kebaikan negara juga kebaikan
anak dan keluargmu. amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar