Dear aku remaja,
Usiamu sekarang baru akan menginjak 17
tahun, kau bagai kembang yang sedang mekar. Banyak kumbang yang datang
menghampiri dan ingin menghisap madumu, kau terlihat cantik dilihat dari sisi
manapun. Kau begitu menarik lawan jenismu kala itu, kau manis begitu kata salah
satu teman lelakimu kala itu.
Dear aku remaja,
Kau bagai bunga yang selalu membawa
semerbak wangi, ketika kau berjalan kau menebar aroma wangi khas remaja, semua
mata ingin memandangmu dan meraihmu. Walau pernah beberapa kali kau tergoda
oleh rayuan sang kumbang dan kau pernah terlena olehnya.
Sungguh menjadi remaja itu tidak mudah,
banyak tantangan dan gairah yang entah apa itu namanya. Sulit mengartikan diri
sendiri, dan ironis serta menyedihkan ketika orangtuaku tidak turut andil dalam
perkembangan masa remajaku, hanya ketika aku berbuat salah kala itu. Yah sang
bunga yang sedang mekar kala itu dengan sengaja membiarkan sang kumbang
menyentuhnya, merasakan sedikit wanginya dan duri-duri yang melindunginya saat
itu bak melemah dan tak berfungsi, lemah lunglai oleh rayuan gombal sang
kumbang
Dear aku remaja,
Masa remajamu begitu indah, kau merasa
di cintai dan berharga ketika ada sang kumbang yang mencoba mendekati, sering
pula kau sambut dan kau biarkan duri-duri dalam tubuhmu yang melindungimu itu
lemah lungali tak berdaya.
Hei...kau terpedaya saat itu, kau
biarkan kelopak-kelopakmu beterbangan kemana-mana, mengizinkan kumbang manapun
menikmati keindahan kelopak-kelopak indahmu. sungguh ini suatu kesalahan besar,
sangat besar dan akan berakibat fatal nantinya.
Semua tidak ada yang perduli, peluk cium
dan kasih sayang sang kumbanglah yang aku butuhkan, bila perlu aku biarkan sang
kumbang menghisap maduku dan merasakan manisnya.
Dear aku remaja,
Stop!! Hentikan kekonyolanmu itu, jangan
biarkan sang kumbang menghisap madumu dan menikati manisnya, dia mungkin bukan
jodohmu. Jadi kau harus bangun dan bersiap diri untuk menyambut sang ksatria
yang bertanggungjawab pada kelangsungan hidupmu dan kebahagianmu di dunia dan
akhirat.
Bersiaplah menyambut kumbangmu,
persiapkan diri dan jangan terlena. Dia yang baik telah menunggumu, dia yang
allah takdirkan untukmu ketika kau berada di rahim ibumu telah setia menunggumu
wahai sang bunga
Jangan engkau layu dan mati sebelum
bertemu dengan kumbang kesatriamu, sungguh kau akan menjadi orang yang
merugi jika kau biarkan mahkotamu di
renggut oleh kumbang yang tidak bertanggung jawab.
Pergilah jauh wahai kau sang kumbang!!
Katakan hal itu dengan lantang dan kuatkan duri-duri yang melindungi dirimu,
jadikan dia perisai dalam mencari sebuah kebahagiaan dunia dan akhiratmu kelak.
Untukmu kumbang ksatriaku..terimaksih
kini kau telah benar-benar hadir dalam hidupku, membiarkanku tetap harum
mewangi. Kau menjadikan aku bunga yang tetap kokoh berdiri dengan sejuta
duri-duri yang kau kauatkan setiap hari. Jadilah kumbang pelindungku selalu.
Lika-liku kehidupan remaja yang indah.
BalasHapusBagaimanapun ia akan tetap indah untuk (dikenang dan) dijadikan pelajaran hari esok.