Jumat, 19 Mei 2017

Kau kumbang pelindungku


Dear aku remaja,
Usiamu sekarang baru akan menginjak 17 tahun, kau bagai kembang yang sedang mekar. Banyak kumbang yang datang menghampiri dan ingin menghisap madumu, kau terlihat cantik dilihat dari sisi manapun. Kau begitu menarik lawan jenismu kala itu, kau manis begitu kata salah satu teman lelakimu kala itu.
Dear aku remaja,
Kau bagai bunga yang selalu membawa semerbak wangi, ketika kau berjalan kau menebar aroma wangi khas remaja, semua mata ingin memandangmu dan meraihmu. Walau pernah beberapa kali kau tergoda oleh rayuan sang kumbang dan kau pernah terlena olehnya.
Sungguh menjadi remaja itu tidak mudah, banyak tantangan dan gairah yang entah apa itu namanya. Sulit mengartikan diri sendiri, dan ironis serta menyedihkan ketika orangtuaku tidak turut andil dalam perkembangan masa remajaku, hanya ketika aku berbuat salah kala itu. Yah sang bunga yang sedang mekar kala itu dengan sengaja membiarkan sang kumbang menyentuhnya, merasakan sedikit wanginya dan duri-duri yang melindunginya saat itu bak melemah dan tak berfungsi, lemah lunglai oleh rayuan gombal sang kumbang
Dear aku remaja,
Masa remajamu begitu indah, kau merasa di cintai dan berharga ketika ada sang kumbang yang mencoba mendekati, sering pula kau sambut dan kau biarkan duri-duri dalam tubuhmu yang melindungimu itu lemah lungali tak berdaya.
Hei...kau terpedaya saat itu, kau biarkan kelopak-kelopakmu beterbangan kemana-mana, mengizinkan kumbang manapun menikmati keindahan kelopak-kelopak indahmu. sungguh ini suatu kesalahan besar, sangat besar dan akan berakibat fatal nantinya.
Semua tidak ada yang perduli, peluk cium dan kasih sayang sang kumbanglah yang aku butuhkan, bila perlu aku biarkan sang kumbang menghisap maduku dan merasakan manisnya.
Dear aku remaja,
Stop!! Hentikan kekonyolanmu itu, jangan biarkan sang kumbang menghisap madumu dan menikati manisnya, dia mungkin bukan jodohmu. Jadi kau harus bangun dan bersiap diri untuk menyambut sang ksatria yang bertanggungjawab pada kelangsungan hidupmu dan kebahagianmu di dunia dan akhirat.
Bersiaplah menyambut kumbangmu, persiapkan diri dan jangan terlena. Dia yang baik telah menunggumu, dia yang allah takdirkan untukmu ketika kau berada di rahim ibumu telah setia menunggumu wahai sang bunga
Jangan engkau layu dan mati sebelum bertemu dengan kumbang kesatriamu, sungguh kau akan menjadi orang yang merugi  jika kau biarkan mahkotamu di renggut oleh kumbang yang tidak bertanggung jawab.
Pergilah jauh wahai kau sang kumbang!! Katakan hal itu dengan lantang dan kuatkan duri-duri yang melindungi dirimu, jadikan dia perisai dalam mencari sebuah kebahagiaan dunia dan akhiratmu kelak.

Untukmu kumbang ksatriaku..terimaksih kini kau telah benar-benar hadir dalam hidupku, membiarkanku tetap harum mewangi. Kau menjadikan aku bunga yang tetap kokoh berdiri dengan sejuta duri-duri yang kau kauatkan setiap hari. Jadilah kumbang pelindungku selalu.

1 komentar:

  1. Lika-liku kehidupan remaja yang indah.
    Bagaimanapun ia akan tetap indah untuk (dikenang dan) dijadikan pelajaran hari esok.

    BalasHapus