Usia
remaja konon merupakan usia yang rentan, di usia ini seseorang tidak mau di
sebut sebagai kanak-kanak lagi. tetapi di sebut orang dewasa pun belum bisa
berfikir seperti orang dewasa, masa remaja adalah masa pencarian jati diri,
masa dimana seseorang ingin mencoba segala hal tanpa memperhatikan segala resiko
yang ada.
Masa
remaja adalah masa bergaul dengan teman sebaya, toleransi komunitas dan ingin
menunjukan bahwa komunitasnya adalah yang paling baik dan keren, aduh..kalau mengingat
masa itu aku jadi senyam senyum sendiri.
Ketika
itu aku baru saja naik kelas 2 SMA dan entahlah kita berlima tiba-tiba ingin membuat
satu geng yang bernama ZEPIN hehehe norak banget yah namanya, ZEPIN itu
singkatan dari nama depan kita masing-masing, yaitu (Ziyah, Evin, Puji, Iyoh,
Nung).
Ketika
itu aku menemukan sekelompok orang-orang yang selalu kemana-mana bersama,
walapun Cuma nongkrong di depan kelas, ke perpusatakaan atau sekedar ke kantin
makan snack bersama, itu sudah satu kepuasan tersendiri. Ditambah keusilan
teman-teman ketika waktu itu aku berulang tahun ke 17 tahun. Mereka memberikan
aku surprise, Oh..sungguh menyenangkan dan luar biasa, mempunyai teman-teman
yang saling mengerti dan perhatian.
Waktu
berjalan dan kita telah naik kelas 3 berpencarlah kita, tetapi nama geng ZEPIN
tidak begitu saja kita lupakan sampai kita lulus dari sekolah, masa remaja
adalah masa yang indah untuk di kenang. Masa remaja itu adalah masa penuh dengan
gairah, yah gairah untuk bersosialisasi, menemukan teman. Masa bergairah dan
penasaran juga terhadap dunia seksualitas.
Masa
remaja seharusnya menjadi masa yang selalu di dampingi oleh orangtua, agar
senantiasa si remaja tidak terjerumusa pada pergaulan bebas. karena tidak
adanya arahan dan bimbingan dari orangtua menjadi pemicu terbesar seorang anak
berbuat sesuka hati. apalagi jika dia di hadapkan dengan komunitas yang membawa
pengaruh kurang baik.
Ketakutan ketika masa remaja tidak selalu dikaitkan dengan masalah tekhnologi yang
sangat berkembang pesat saat ini. ketakutan yang pernah saya alami saat itu
yakni tidak bisa mengontrol diri dalam pergaulan sehingga terjerumus dalam
pergaulan bebas, sungguh aku termasuk orang yang khawatir terhadap hal
demikian. tetapi kadangkala lingkungan dan komunitas memaksa, supaya tidak disebut
sebagai orang yang tidak setia kawan, akhirnya bersama teman-teman mengikuti
trend yang sedang berkembang.
Bagaiamana
cara mengatasi kegalauan dan ketakutan yang terjadi pada masa remaja, aku
sebisa mungkin selalu berkomunikasi dengan orangtua, dengan begitu orangtua pun
akan memberikan masukan dan arahan kepada kita, agar kita senantiasa berada di
jalur yang sesuai. Tidak melanggar aturan-aturan agama itu yang paling utama,
dan akhirnya remaja sekarang dan dahulu itu berbeda zaman, ada sebuah pepatah
mengatakan “ didiklah anakmu sesuai zamannya”
Begitulah
kiranya, sebagai orangtua seharusnya senantiasa mawas diri dan tidak lepas tanggaungjawab
dan perhatian kita terhadap sang buah hati, agar kelak dia bisa hidup di zamanya
dengan selamat dan bahagia.
#30daywrithingchalenge
Tidak ada komentar:
Posting Komentar