Senin, 03 April 2017

Bersyukur


Hari ini suami pulang cepat, sesudah adzan ashar berkumandang tak lama kemudian deru motornya memasuki pelataran rumah. langsung disambut oleh si kecil dengan berlari membukakan pintu untuk abahnya, sorak sorai gembira si kecil dan seketika langsung mengadukan apa yang tengah dia lakukan bersama mama dirumah, alhamdulillah sesungging senyum yang berhasil kita munculkan di tengah wajahnya yang terlihat lelah dan kusam serta entahlah mungkin suamiku sangat capek. tetapi saya yakin ketika si kecil mengejarnya dan membukakan pintu untuknya, seraya dia mengucapkan salam si kecil juga menjawab kemudian  mereka bersalaman dan berpelukan. Ah...rasanya rontok sudah segala beban hidup yang sedari tadi begitu berat di pundaknya.
Apalagi diikuti pula oleh istrinya yang telah berdandan cantik, serta semerbak wangi khas yang menghinggapi hidung suami semakin membuat tenang dan kini segala penat yang seharian menggelayuti fikirannya benar-benar sirna, yang ada kini hanya kebahagiaan sebuah keluarga kecil yang akan selalu di syukuri.
Begitulah kiranya ingin setiap hari kami membuat dia.. abah kami, suami kami, imam kami, sahabat kami dan teladan kami. Selalu tersenyum bahagia, mamastikan keadaannya baik-baik saja, mengetahui suami ketika berangkat baik-baik saja dan pulang pun masih dalam keadaan baik, syukur tiada terkira selalu kami panjatkan.
Ketika waktunya pulang, suami belum juga kelihatan batang hidungnya, Resah gelisah mulai menghampiri. tetapi kami berusaha untuk bersabar dan berdo’a menunggu saat kita di hubungi bahwa suami pulang agak terlambat, itu pun sudah menjadi penawar kegelisahan kami menaantinya pulang. jika adzan isya telah berkumandang deru motornya juga belum terdengar berbelok dan memasuki pelataran rumah, bertambah pula kecemasan kami. Oh...suamiku dimana kamu? Begitu seru hatiku bertanya.
Berlalu lalang deru motor dan mobil bergantian timbul tenggelam, pernah suatu ketika si kecil mendengar deru motor yang sama dengan abahnya, dia berlari sangat kencang dan membukakan pintu dengan gembira, dan ternyata itu hanyalah deru motor yang sama tetapi bukan abahnya dan hanya lewat begitu saja, si kecil pun berdiam diri sejenak di depan pintu yang tidak didapatinya sosok yang telah di rindukannya sepanjang hari, sosok yang dia nantikan kedatangannya bersama mama. Sedih melihatnya.
Terimakasih ibu mertuaku...
kau berhasil mendidik seorang anak laki-laki yang sholeh, laki-laki yang sungguh penyayang sepertimu, laki-laki yang bertanggungjawab sepenuh jiwa dan raganya. Lelaki yang sungguh luarbiasa.
Terimakasih ibu mertuaku
Kau berhasil mendidik seorang anak perempuan agar dia senantiasa taat kepada suaminya, dan tanpa engkau sadari wahai ibu mertuaku ini adalah janji allah bahwa ketika kau berhasil mendidik anak perempuanmu maka masuklah ke dalam surganya allah

Terimakasih ibuku
Kau curahkan segala kasih dan sayangmu untukku, tanpa lelah kau mebimbingku. Kadang aku berjalan berbelok arah, dengan segera kau meluruskanku. Aku yakin itu semua karena allah pun menyayangimu dan selalu memberikan teguran-teguran kepadaku melalui dirimu. Percayalah bahwa engkau adalah makhluk yang istimewa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar