Hari ini suami pulang
cepat, sesudah adzan ashar berkumandang tak lama kemudian deru motornya
memasuki pelataran rumah. langsung disambut oleh si kecil dengan berlari
membukakan pintu untuk abahnya, sorak sorai gembira si kecil dan seketika
langsung mengadukan apa yang tengah dia lakukan bersama mama dirumah,
alhamdulillah sesungging senyum yang berhasil kita munculkan di tengah wajahnya
yang terlihat lelah dan kusam serta entahlah mungkin suamiku sangat capek.
tetapi saya yakin ketika si kecil mengejarnya dan membukakan pintu untuknya,
seraya dia mengucapkan salam si kecil juga menjawab kemudian mereka bersalaman dan berpelukan. Ah...rasanya
rontok sudah segala beban hidup yang sedari tadi begitu berat di pundaknya.
Apalagi diikuti pula
oleh istrinya yang telah berdandan cantik, serta semerbak wangi khas yang
menghinggapi hidung suami semakin membuat tenang dan kini segala penat yang seharian
menggelayuti fikirannya benar-benar sirna, yang ada kini hanya kebahagiaan
sebuah keluarga kecil yang akan selalu di syukuri.
Begitulah kiranya ingin
setiap hari kami membuat dia.. abah kami, suami kami, imam kami, sahabat kami
dan teladan kami. Selalu tersenyum bahagia, mamastikan keadaannya baik-baik
saja, mengetahui suami ketika berangkat baik-baik saja dan pulang pun masih dalam
keadaan baik, syukur tiada terkira selalu kami panjatkan.
Ketika waktunya pulang,
suami belum juga kelihatan batang hidungnya, Resah gelisah mulai menghampiri.
tetapi kami berusaha untuk bersabar dan berdo’a menunggu saat kita di hubungi
bahwa suami pulang agak terlambat, itu pun sudah menjadi penawar kegelisahan
kami menaantinya pulang. jika adzan isya telah berkumandang deru motornya juga
belum terdengar berbelok dan memasuki pelataran rumah, bertambah pula kecemasan
kami. Oh...suamiku dimana kamu? Begitu seru hatiku bertanya.
Berlalu lalang deru
motor dan mobil bergantian timbul tenggelam, pernah suatu ketika si kecil
mendengar deru motor yang sama dengan abahnya, dia berlari sangat kencang dan
membukakan pintu dengan gembira, dan ternyata itu hanyalah deru motor yang sama
tetapi bukan abahnya dan hanya lewat begitu saja, si kecil pun berdiam diri
sejenak di depan pintu yang tidak didapatinya sosok yang telah di rindukannya
sepanjang hari, sosok yang dia nantikan kedatangannya bersama mama. Sedih
melihatnya.
Terimakasih ibu
mertuaku...
kau berhasil mendidik
seorang anak laki-laki yang sholeh, laki-laki yang sungguh penyayang sepertimu,
laki-laki yang bertanggungjawab sepenuh jiwa dan raganya. Lelaki yang sungguh
luarbiasa.
Terimakasih ibu
mertuaku
Kau berhasil mendidik
seorang anak perempuan agar dia senantiasa taat kepada suaminya, dan tanpa
engkau sadari wahai ibu mertuaku ini adalah janji allah bahwa ketika kau berhasil
mendidik anak perempuanmu maka masuklah ke dalam surganya allah
Terimakasih ibuku
Kau curahkan segala
kasih dan sayangmu untukku, tanpa lelah kau mebimbingku. Kadang aku berjalan
berbelok arah, dengan segera kau meluruskanku. Aku yakin itu semua karena allah
pun menyayangimu dan selalu memberikan teguran-teguran kepadaku melalui dirimu.
Percayalah bahwa engkau adalah makhluk yang istimewa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar