Senin, 03 April 2017

Mandi hujan...


Hari ini untuk pertama kali aku mengajak si kecil, mandi hujan. Yah...mandi hujan, awalnya aku juga ragu begitupun si kecil. Tapi bismillah yakinkan dalam hati bahwa hujan itu tidak membuat sakit bahwa yang membuat sakit itu allah yang membuat orang sehat juga allah, begitu keyakinan yang aku tanamkan dalam benakku dan aku tularkan kepada si kecil.
Sudah siap dengan baju masing-masing, ketika hujan mulai turun dengan derasnya. setelah shalat jum’at selesai sekira pukul 12 lebih. terlebih dahulu si kecil mama pamiti untuk shalat dzuhur, si kecil menunggu dengan sabar sembari bermain pelepah pisang.
Tiba saatnya kita mandi hujan, si kecil ragu-ragu. Bukan takut tetapi katanya airnya dingin. Tetapi dengan ekspresi bahagianya, mama dorong dan mama pun sudah mendahului untuk hujan-hujanan. Tetangga depan rumah mulai melihat dengan aneh dan berkata apa entahlah saya samar-samar mendengarnya.
Saya bimbing si kecil berdo’a ketika hujan turun “ allahumma soyyibannafi’a” begitu terus saya ulangi dan si kecil mengikuti, kini dia sudah berlari di jalan mengikuti arus hujan dan berlari kesana kemari menikmati hujan yang turun membasahi tubuhnya dan kini bajunya juga telah basah kuyup, bahagia sungguh, karena itu terpancar dari senyum sumringah yang tiada hentinya, sembari bersorak dan berlarian kesana kemari. Entahlah bibir ini pun tak bisa berhenti untuk tidak tersenyum, tersenyum dan tersenyum. Yah...aku juga bahagia bisa hujan-hujanan seperti ini.
Dulu sewaktu kecil aku di larang hujan-hujanan, katanya nanti sakitlah, pilek lah dan itu tidak benar.  si kecil selesai mandi hujan saatnya kita bilas kemudian ganti baju, bersiap untuk tidur siang dan dia berkata “ nanti azharil hachin..hachin..(bersin..bersin...) aku tanya lagi, kenapa kok bersin-bersin? Di lanjut dengan pernyataan bernada pertanyaan, hehehe Karena tadi hujan-hujanan? Dia membalas dengan anggukan dan kata  “iya”. Kemudian  mama menjawab insyallah tidak...karena bukan hujan yang membuat kita sakit tetapi allah, yang membuat kita sehat, juga allah.. bukan hujan, karena hujan juga yang membuat allah, pohon, batu, semua juga ciptaan allah.
Nah...disini pengajarannya, bukan Cuma semata mengajak anak untuk bahagia dan gembira menikmati tetes-tetes hujan yang membasahi tubuh, juga kita sembari menanamkan rasa syukur atas karuniaNYA berupa hujan juga mengajarkan si kecil tentang kebesaranNYA.
Bismillah ya allah..ternyata menjadi orangtua itu sungguh menyenangkan yah..terimakasih ya robb hari ini saya belajar bagaimana caranya bahagia dari guru kecilku, yah..anakku adalah guruku. Walapun ketika dengan bercanda aku menyebut dia “ cintaku..sayangku...kasihku..guruku..” pasti semua di tolak, katanya dia hanya mau di panggil dengan mananya saja tidak ada embel-embel yang lainnya, bahkan dia dengan bangga menyebutkan nama lengkapnya, hehehe subhanallah.
Semoga tidak menjadi kesombongan juga ketika aku kini berharap kelak allah menitipiku amanah yang kedua, lalu apa alasannya ketika hari ini aku melatih si kecil untuk mandiri, melatih si kecil untuk bisa memakai baju sendiri, makan sendiri dll itu juga menjadi salah satu misiku ketika nanti telah hadir si adek, dia telah sedikit demi sedikit memahami dan menjalankan perannya sendiri tanpa harus meminta bantuan oranglain, bukan tidak sayang..sekali lagi bukan karena tidak sayang, ketika kita membiarkan anak bersusah payah memakai kaos dan celana atau begitu sulitnya memasukan kacing baju, kadang tangan kita yang ingin langsung ikut membantu, dan menyelesaikannya segera. Disitulah kesabaran kita diuji.

Yuk...kita belajar dengan guru kecil kita, yang justru ketika kita mengajarinya satu hal kita pun sebenarnya sedang mengajari diri kita sendiri, ketika kita membersamai si kecil banyak hal-hal positif yang tanpa sadar itu sebagai terapi jiwa kita, ketika kita peluk  si kecil, kita merasa bahagia pun pasti demikian dengan hati si kecil, percayalah bunda, seringlah peluk dan cium anakmu. Bukan saja ketika dia masih kecil seperti sekarang, terus dan terus kau peluk dan kau ciumlah anakmu hingga kalian di pisahkan oleh kematian, kemudian mintalah sama allah yang maha baik untuk mempertemukanmu dengan si kecil agar kelak engkau bisa memeluk dan menciumnya seperti dulu kala. Saat amasih sama-sama ddi dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar