Selasa, 21 Maret 2017

Hanya mimpi




Senja masih belum kembali ke peraduannya, dan sinta masih saja duduk termangu menunggu dengan sabar suaminya pulang. detik demi detik waktu terasa  begitu lama berjalan, padahal sebentar lagi maghrib  menjelang, dari luar belum juga terlihat tanda-tanda kepulangan suaminya, haduh..kemana sih suamiku kok lama banget sih pulangnya, kalau memang ada acara kan bisa dia kirim pesan dulu biar aku tidak gelisah menanti seperti ini, gumam sinta dalam hatinya yang mulai di hinggapi kecemasan, bukan kali pertama saja suami sinta pulang terlambat seperti ini, bahkan di hari sebelumnya juga pernah, tapi biasanya memberi kabar terlebih dahulu. sinta sangat paham dengan kegiatan suaminya itu, pekerjaan yang menuntut suami kerja keras dan waktu yang sedikit suami sinta habiskan bersama keluarganya, setelah kemarin sinta mendapati video karokean di hape suami sinta, sepertinya acara itu diadakan oleh perusahaan suaminya yang notabene sebagian besar karyawannya adalah laki-laki sungguh terbakar hati sinta kala itu, bukan…bukan tipe istri yang suka kepo dengan segala aktifitas suaminya, tapi wajar kan kalau aku harus  tahu apa yang di lakukan suamiku di luaran sana, dengan siapa saja dia berteman ada kabar terbaru apa sih, dan …seringnya sinta tahu berita atau kabar tentang saudara bahkan orangtuanya yah…dari sinta lihat hape suaminya itu..suami sinta termasuk tipe lelaki yang irit ngomong, entah irit ngomong dirumah karena sudah seharian capek ngomong di luar atau memang suami sinta kini tidak tertarik lagi dengan istrinya itu.
 Sinta pun sadar dia kini tak seseksi dulu lagi, setelah melahirkan anak pertama tubuh sinta menjadi gemuk dan kini julukan gajah bengkak pun berhasil dia sandang, beberapa kali suami sih bilang tidak papa, komplain? pasti pernah tetapi tidak pernah menuntut untuk ini itu, diet ketat dan segala macamnya, Sungguh sinta masih saja cemas, dan terus terfikir video yang kemarin baru saja dilihatnya tanpa sepengetahuan suami, dan suami sinta juga tidak tahu kalau selepas lihat video itu sinta masuk kamar mandi berpura-pura mandi dengan menyalakan air kran sehingga suara tangisnya tidak terdengar oleh gemericik air kran, hati sinta seakan teriris pisau tumpul sakit…sekali. Ya allah apakah suamiku kini telah berubah? Aku sebagai istri setiap hari setia menantinya pulang, aku pun berusaha menurut kepadanya aku yang dulu wanita karir dan harus berhenti karena dia ingin aku dirumah saja menjaga anak dan dirumah, oke..semua sudah aku lakukan karena aku ingin berbakti pada suamiku dan aku juga faham bahwa ridho suami harus lebih aku utamakan di atas ridho orangtuaku.
 Setelah aku hijrah dari rumah orangtua dan kini duniaku berubah total, Aku yang biasanya setiap hari keluar rumah bertemu banyak teman, bekerja dengan penuh semanngat, memakai baju yang rapi dan wangi, dengan segala aktifitas padatku. sekarang aku hanya dirumah saja berteman cucian kotor, piring kotor dan kini telah berubah pula penampilanku menjadi bidadari berdaster, bahkan bedak dan lipstick pun jarang sinta kenakan, mungkin sesekali jika suaminya mengajaknya keluar biar suami tidak malu, masa bawa istri yang kumal dan tidak bersolek sama sekali.
Ada apa dengan suamiku…adzan maghrib terdengar seketika membuyarkan lamunannya, dan sekali lagi sebelum beranjak sinta menoleh ke arah pintu berharap ada tanda-tanda suaminya pulang, dan…kecewa menghampir, daripada menunggu tanpa kepastian mending shalat saja dulu biar hati juga tenang, sinta mencoba berdamai dengan hatinya. Dipandanginya jagoan kecil yang polos dan dialah makhluk kecil tak berdosa yang selalu menemaninya setiap hari, sering membantu apa saja yang ibunya kerjakan, yah..akhmad suka sekali membantu pekerjaan ibunya karena dia memang tipe anak kinestetik yang tidak mau diam, anak cerdas seperti ayahnya dan rasa ingin tahu yang besar, ceriwis suka nanya ini dan itu, dan tak terasa tetesan air itu mengalir juga di pipinya, ada rasa syukur yang menggelayuti hatinya tetapi di satu sisi hatinya berjuta Tanya pula, mengapa dan mengapa? Sinta masih mengenakan mukena putih border kesayangannya, yah…mukena itulah yang di berikan oleh suaminya. Suami yang baik hati penyabar dan sayang dengan keluarganya, sayang dengan ibunya sayang dengan saudara-saudaranya. Apakah suamiku kini berubah ya allah, tolong jika dia dalam kesusahan saat ini tolong bantu suami hamba, jika dia dalam kebahagiaan ingatkan padanya bahwa anak dan istrinya menunggu dirumah, air mata itu kini deras mengalir di pipi bulaat sinta dengan  suara tertahan takut membangunkan si kecil akhmad yang sudah tertidur pulas, karena siang tadi akhmad tidak tidur barulah setelah mandi sore baru tertidur.
Ah…damainya hati ini melihat wajah polosnya, senyum polosnya dan pertanyaan polos yang terlontar ketika ibunya menangis “ mama kenapa?” dan sinta tak bisa menjawab dengan jujur apa yang dia rasakan, biasanya sinta hanya menimpali sembari mengusap pipinya yang basah dengan bajunya “mama tidak papa sayang” pun akhmad kembali memberi pernyataan “ mama jangan nangis” bukannya berhenti nangis justru karena kalimat akhmad sinta tambah menjadi tangisnya, malu…sudah pasti tapi bagaimana lagi sinta menumpahkan segala yang ada di hatinya, jika hanya akhmad lah yang mengerti dan tahu segala yang ibunya lakukan setiap hari, walaupun dia hanya anak-anak dan dunianya hanya bermain dan bermain tetapi mata batinnya melihat secara detail apa yang dikerjakan oleh ibunya juga ayahnya, entah itu suatu keburukan atau kebaikan. Ingat akan hal ini sinta kadang harus sering berhati-hati setiap apa yang dia katakan dan setiap gerakan yang dia lakukan semua di lihat dan akan di tiru oleh akhmad, jagoan kecilnya yang belum bisa mengenal mana yang baik dan buruk, dan mana yang harus diikuti dan ditinggalkan, baginya yang dia lihat itulah yang harus ditiru.
adzan isya telah berkumandang dan..suami sinta belum juga pulang, sinta memutuskan untuk mengambil handphone yang sedari tadi dia charge, setelah mencari nama suaminya sinta langsung menelpon dan lama bunyi  tut..tut..tut.. dan akhirnya tidak ada yang mengangkat, sinta mencoba seklai lagi dan hasilnya pun sama, oke…mungkin suamiku lagi di jalan jadi tidak mungkin angkat telepon, hati sinta lagi-lagi mengajak berdamai, lama sinta bolak balik sendirian duduk berdiri, duduk lagi dan berdiri lagi sampai akhirnya kantuk menghampiri sinta, tak tertahan sinta pun tertidur.
Pintu itu di ketuk juga, dan benar yang datang adalah suami sinta yang sedari tadi dengan sabar sinta menunggu, dengan penuh kesetiaan dan berharap suaminya pulang membawakan es krim kesukaan akhmad, yah..es krim pelangi kesukaan akhmad dan sering pula sinta di belikan es krim yang sama dengan akhmad bahagia tiada terkira, ketika momen itu tiba dan sinta selalu merindukan momen indah itu. Tetapi kepulangan suami sinta kali ini tidak seperti biasanya yang membawa esk krim dan melumerkan hatinya, justru yang suami sinta bawa adalah seorang gadis yang berparas cantik dan bertubuh seksi dan rambut tergerai, berbeda sekali dengan penampilan sinta yang memakai daster alakadarnya dan kerudung coklat  kesukaannya, karena kerudung itulaah yang pernah di belikan oleh ibu mertuanya jadi sebisa mungkin dan sesering mungkin sinta kenakan agar sinta selalu ingat ibu mertua yang sangat baik hati dan penyabar, sayang sekali dengan menantu dan cucunya juga dengan anak-anaknya.
 Bagai tersambar petir di siang bolong, ingin rasa hati sinta menutup kembali pintu itu tanpa menghiraukan siapa yang datang, dan seketika sinta hanya berdiri melongo seperti orang terkena ayan, dan dengan santai suami sinta bilang “ mama..perkenalkan..sambil menyodorkan tanganya ke arah gadis itu(tanpa menyebut nama siapa gadis itu)” ya allah hati istri mana yang tidak remuk redam melihat langsung dengan mata kepala sendiri suaminya mengenalkan dia dengan wanita lain, entah sinta mencoba berdamai dengan hatinya dan berusaha berfikir waras bahwa ini hanya teman suami sinta, dan dia ikut nginep malam ini dan beberapa kalimat positif berusaha sinta jejalkan di otaknya, biar dia tidak kalap dengan situasi ini.
Kemudian dengan santainnya suami sinta menyuruh sinta mengambilkan minum untuk mereka berdua, lagaknya sudah mulai menjengkelkan dan sinta mulai tidak sabar dengan kelakuan suaminya, aku ini masih istri sah kamu mas…kenapa kamu bawa dia kesini? Siapa dia? Ada hubungan apa denganmu mas? Kamu tahu tidak hatiku sakit…sakit sekali…berondong sinta, masih dengan nada santainya suami sinta berusaha menjelaskan dan tidak…saya tidak mau dengar penjelasan apapun dari kamu mas…siapa perempuan itu…dan kenapa dia berada disini..sekarang cepet suruh dia pergi..pergi...pergi..pergi…dan sinta terbangun dari tidurnya, astaghfirullah…sinta mimpi buruk dan sinta bangun bersamaan dengan bunyi pintu yang di ketuk seperti yang ada di mimpinya, enggan sinta melangkahkan kaki dan ada ketakutan yang seketika itu menyeruak di dalam hatinya, jangan..jangan…suamiku pulang dengan…ah…itu tadi kan Cuma mimpi..sinta berusaha menepis itu semua dan..pintu terbuka bukannya sinta menyalami dan mencium tangan suaminya, malah dia celingak celinguk melihat keluar rumah, “ sayang…nyari apa sih udah malam gini”, Tanya suaminya dengan nada santainya seakan tidak bersalah sudah pulang selarut ini tanpa minta maaf huft..gerutu sinta dalam hati, “ kok cemberut sih…istri ayah yang cantik ini” kebiasaan menggombal suami sinta, tapi sinta suka sih di gombali..hee. dan masih dengan wajah manyunnya sinta duduk begitu saja tak berminat untuk mengambilkan minum atau apa gitu untuk suaminya yang baru pulang dan kecapean pastinya, “ada apa sayang” ditanya lagi sinta dan masih diam seribu bahasa dengan jurus membisunya sinta hanya menggelengkan kepala, tanda baik-baik saja, padahal dia tidak sedang baik-baik saja apalagi ketika dia tidur sebentar dan mimpi aneh kefikiran deh tuh…bener tidak yah..suamiku punya perempuan lain di luar sana? Kalau iya gimana denganku? Dia seksi dan cantik seperti di mimpiku tadi tidak yah? Dan berbagai  pertanyaan- pertanyaan nggak penting lainya, Kecupan mesra suami sinta tiba-tiba mengagetkan sinta, ayo…bicara ada apa? Tanya suami sinta. Ayo..kita ngobrol..udah lama kita tidak ngobrol berdua seperti ini  mumpung akhmad udah tidur kan romatis, goda suami sinta. terakhir kapan yah..hhhmm sinta mulai angkat bicara, bertanya tentang kenapa suami pulangnya sampai larut begini dan bercerita tentang mimpi sinta dan sungguh di luar dugaan sinta Cuma di ketawain sama suaminya, aduh…gimana sih ini suamiku hatiku udah terbakar begini, malah dia tertawa bahagia gitu, gerutu sinta dalam hati masih dengan wajah manyunnya.“ sayang…baiknya kalau memang ada sesuatu katakan yah…nah..kalau di simpan kayak gini jadinya tidak baik kan?, yuk…kita ngobrol kita bicara sambil bermesraan seperti ini kan jadinya enak. Ujar suami sinta penuh dengan penuh kemesraan dan sesekali mengecup bibir sinta. Sinta hanya tersipu malu dan mulai pudar sedikit demi sedikit bibir manyunnya.
Ternyata handphone suami sinta tertinggal di kantor saat masih di charge dan otomatis sinta telepon berkali-kali pun tidak akan ada yang mengangkat karena di kantor telah sepi, kemudian suami sinta mampir ke rumah teman, rencananya mau ngabari dulu kalau pulang telat, tapi handphone nya ketinggalan ya sudahlah..nanti tak jelasin dirumah fikir suami sinta demikian, pasti istrinya manyun karena dia pulang telat, dan…benar saja sesuai dugaaan suaminya itu. kebahagiaan mereka tidak tercoreng oleh hadirnya orang ketiga mereka tetap mesra seperti dahulu kala, menjadi pengantin baru dengan gairah yang membara dan tidak ada perselisihan antara keduanya kala itu, kalaupun ada pastti mereka selesaikan bersama dengan cara yang baik, dan seperti malam ini juga mereka berkomunikasi dengan saling bermesraan, menumpaikan segala apa yang ada dihatinya, dengan penuh kecintaan dan kesabaran suaminya mengkomunikasikan segalanya serta memberikan sedikit kalimt-kalimat yang dapat menyejukan hati istrinya, memanglah tulang rusuk itu bengkok dan suami tidak bisa meluruskannya begitu saja aplagi dengan paksaan tulang itu akan mudah patah, tetapi jika di luruskan dengan cara yang halus dengan penuh kemesraan istri mana yang tidak meleleh hatinya dan beralihlah mereka ke kamar mereka kemudian mereka bergantian mencium pipi dan kening si kecil akhmad, bahagia selalu yah nak…ayah dan ibu akan sellau ada untukmu, ujar sinta dalam hati sembari mencium pipi si kecil, sinta pun menjalankan kewajibanya sebagai seorang istri malam itu dengan penuh rasa syukur bahwa suaminya masih utuh miliknya dan tidak ada perempuan lain dalam hati suaminya. “ I love u  suamiku sayang”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar