Adzan maghrib telah berkumandang dan
suami santi belum juga pulang, anak dan istrinya kini cemas menunggu kedatangan
orang yang mereka kasihi, yukk..kita ambil wudhu dulu sayang..ajak santi kepada
lita anak perempuannya yang kini berusia 4 tahun, lita pun menurut saja ajakan
ibundanya. Setelah mereka selesai wudhu dari luar terdengar deru motor mega pro
milik suami santi dan lita pun tanpa disuruh bergegas membukakan pintu untuk
ayahnya, assalamualaikum...begitu sapaan suami santi selalu ketika masuk rumah
, atau ketika dia akan berangkat bekerja. Dengan kompak santi dan lita
menjawab, waalaikum salam. Bergantian santi bersalaman dang mencium takdim
tangan suaminya dan dani pun berbalik mencium kening istrinya serta pipi kanan
dan kirinya terakhir mereka berpelukan untuk beberapa saat, lita pun tidak
sabar menunggu giliran menyalami ayah tercintanya dia sodorkan tangan
mungilnya, di kecup pelan tangan kekar ayahnya dia ciumi seluruh muka ayahnya,
dan saat itulah semua beban yang menggelayut di pundak sang ayah rontok
berjatuhan, alhamdulillah ya allah...kau beri aku seorang istri dan anak yang
solekhah, begitu do’anya ketika selesai mereka berjama’ah shalat maghrib.
Selesai shalat maghrib mereka sempatkan
untuk membaca al-qur’an sampai menjelang waktu isya tiba, mereka pun kembali
menunaikan shalat isya berjamaah. selesai shalat mereka makan malam dan inilah
satu kebiasaan dani yang akan selalu santi ingat sampai kapanpun, seorang ayah
yang dengan suka rela membacakan buku untuk anaknya. Dan lita sangat mengyukai
momen kebersamaan bersama ayahnya seperti ini, pernah suatu ketika santi ingin
menemani mereka membaca buku, malah diusir sama si kecil lita. ya sudah jadinya
ibu minggir dulu deh..dan cara terbaik yah dengan buka laptop, menarilah jari
jemari santi di atas tuts keybord, yah...santi adalah seorang penulis bukunya
banyak fiksi ada juga non fiksi, buku non fiksi perdananya bertema pernikahan
dengan judul “ suamiku surgaku” sangking asyiknya menulis sampai lita
menghampirinya karena telah mengantuk dan akhirnya santi pun harus secepatnya memencet
tombol ctrl S untuk menyimpan tulisan-tulisannya.
Begitulah keluarga yang luar biasa,
peran seorang sayah tidak hilang begitu saja karena dia sibuk bekerja bahkan
hampir seharian tidak bertemu dengan anaknya, kapan lagi bisa berinteraksi
dengan anaknya kalau bukan malam hari, itu kalau dani pulang pas maghrib. kadang
juga jam 8 malam dani baru pulang. Aduh..kebayang tidak capek dan lelahnya seharian
kerja, penginnya sampai di rumah tidur, tapi mata dani akan seketika terbelalak
dan senyum mengembang indah di bibirnya, manakala lita anaknya datang
menghampiri dengan membawa setumpuk buku dengan tergopoh-gopoh karena sangking
banyaknya buku yang dia bawa untuk di bacakan oleh ayahnya, pengalaman
sebelumnya sih paling baru satu buku di bacakan lita sudah berulang kali
menguap. Dan seperti itulah keistimewaan dani sebagai seorang suami, sikap
lemah lembut dan penuh kesabaran suaminya takkan pernah santi lupakan, santi
akan terus mengingatnya bahkan jika perlu segala hal baik yang melekat didiri
suaminya akan santi jadikan alarm untuknya ketika marah dan jengkel
menghampirinya, agar santi senantiasa menyadari dirinya dan tidak termakan
hasutan setan.
Siapa
sih yang rumahnya tidak ingin menjadi rumah yang nyaman di huni dan selalu
dirindukan oleh penghuninya, rumah yang ketika penghuninya bepergian akan
senantiasa di rindukan dan ingin cepat kembali, kembali bersama menemui anak
dan istri tercintanya, begitu pun hal nya dengan dani setiap pagi dia harus
berangkat bekerja, demi menafkahi anak dan istrinya. Kadang kala rasa jenuh dan
bosan pun menghampiri dani dengan rutinitas yang sama seperti itu setiap hari,
lalu bagaimana dengan istriku yang setiap hari pun sama melakukan rutinitas itu
terus, apa istriku tidak bosan yah? Dani
pun pernah sesekali menanyakan hal itu kepada santi, karena santi adalah istri
yang solekhah dan taat kepada suaminya serta santi pun pandai menjaga rumahnya
dia menjawab “ ngga papa mas..ini sudah tanggungjawabku sebagi istri harus
melayanimu, merawat rumahnmu juga menjaga anak kita, amanah allah untuk kita,”
begitu menyejukkannya kata-kata istrinya itu, bersyukur dan selalu bersyukur dani
di karuniai istri yang selalu menyenangkan hatinya.
Makanya karena hari ini hari libur, dani
pun mengajak anak dan istrinya jalan-jalan. Yah..jalan-jalan tidak harus
mengeluarkan uang yang banyak, kita jalan-jalan ke taman balai kemambang yuk...begitu
ajak dani semangat, lita pun menyahut tidak kalah semangat dengan ayahnya, “
lita..juga mau ikut mau ngasih makan ikan”, dan...oke ini tugas ibu untuk
menyiapkan bekal makanan dan keperluan lainnya, sekarang kalian mandi dulu
yah..begitu kata santi dan mereka pun bergegas mandi, dan siap pergi
jalan-jalan.
Mengajak anak dan istri jalan-jalan juga
merupakan suatu ibadah loh..karena kamu telah menyenangkan hati istrimu yang
dengan suka rela setiap hari merawat anak-anakmu dengan sabar, membersamainya
penuh dengan keikhlasan walapun namanya juga anak-anak kadang masih bandel juga
jika di nasehati, tetapi istrimu masih saja bersabar. baju kotormu yang berubah
jadi bersih dan wangi, serta piring-piring kotor yang telah bersih dan tertata
rapi di rak piring, juga lantai rumah yang bersih. Apa itu di kira bersih
dengan sendirinya, sehingga kalian sebagai seorang suami menganggap hal itu
biasa saja, jadi tidak perlulah mengajak istri jalan-jalan segala, menghabiskan
uang saja. Eit..kalau suami ingin dapat pahala tambahan dari allah selain
bekerja keras untuk menafkahi keluarga, yah..dengan mengajak anak istrimu
jalan-jalan. Insyallah keluarga kita kaan menjadi keluarga yang bahagia karena rumah
kita di huni oleh orang-orang yang merasa bahagia pula, amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar