Siang yang terik dan
sangat menyengat, jika aku berada di luar rumah mungkin juga kulitku akan
berubah hitam seketika, secara kulitku kan putih bersih dan selalu ku rawat,
ah..lebay nih. Eh.. bagaimana kabar suamiku yah? Pasti dia sedang
berpanas-panasan di luar sana, dan aku pun tau kini kulitnya telah berubah
menjadi hitam legam, tetapi dia terus saja bekerja dan bekerja untuk menghidupi
anak dan istrinya, terus saja dia bersemangat di pagi hari mencari rizki yag
halal untuk dia berikan kepada
keluarganya, sebuah kalimat basmallah yang selalu dia ucapkan sebelum berangkat
dan kalimat syukur yang dia ucapkan pula ketika sampai dirumah.
Bersyukur dinda di
karuniai lelaki yang bertanggungjawab, lelaki yang tak lelah mengais rizki yang
halal walaupun dengan jalan yang berliku, tak perduli panas dan hujan yang
terpenting baginya adalah seulas senyum tulus di wajah istrinya dan pelukan
erat dari anaknya karena bahagia di belikan es cream oleh ayahnya,
yah..begitulah agung anak yang pandai dan aktif ketika ayahnya pulang dan
membawakan es cream kesukaannya tanpa di suruhpun dia langsung menghambur
kepelukan ayahnya.
Suara itu terdengan
lagi, yah..suara seorang wanita di sebelah rumah mendendangkan shalawat sebagai
pengantar tidur anaknya, “shollaatullah
sallamullah...allathoha rosulillah”, suaranya cempreng dan terdengar hingga
ke rumah tetangga kanan dan kiri, kebiasaan yang baik dan perlu di tiru begitu
pendapatku, tetapi satu hal yang mengelitik otakku kok setiap hari itu terus
yang di dendangkan yah, mbok yang lain, sholawat nariyah kek..atau baca ayat
kursi gitu tapi pakai nada khas qori’ah. Ah..ngaco aja nih..itu aja sudah bagus
kok dan perlu dilestarikan, hee
Tapi sayangnya suaminya
tidak selembut suara wanita tersebut ektika mendendangkan sholawat,
kasihan..suaminya suka berkata kasar kepada anaknya dan juga kebiasaan
mendengarkan musik koplo kepada anak-anaknya yang masih balita, terasa risih
ditelingaku. Entahlah...mengapa aku demikian. Tapi yang jelas menurutku sih,
syukur kalian juga setuju..hee sebaik-baik musik yang perlu di dengar adalah
murottal al-qur’an.
Setip hari akupun
berusaha mencintai al-qur’an dengan cara membacanya dan mendengarkan lantaunan
ayat-ayat yang menyejukkan hati itu, kebisaan ini ingin aku tularkan kepada
anakku agung agar kelak dia pun gemar membaca al-qur’an, syukur alhamdulillah
jika kelak dia mau menjadi seorang hafidz amin
Seorang suami adalah
pemimpim bagi keluarganya, bagaimana rumahtangga akan baik tergantung pula
kepada pemimpinnya, jika seorang pemimpin itu otoriter jangan salahkan jika
secara diam-diam bawahan membangkang di belakanga seorang pemimpin, bahkan
ketika seoreng pemimpin berkata masuklah telinga kanaan kemudian bablas keluar
lewat telinga kiri, naudzubillah..marilah kita didik anak kita dengan
sebaik-baiknya, buka dengan kekerasan dan teriakan bahkan perlakuan fisik yang
menyakitinya, sungguh hati seorang anak itu halus, maka kita pun wajib
memperlakukannya dengan halus pula. Jadilah kita pemimpin yang moderat yang
mengajak seluruh anggota keluarga untuk bersama-sama membangun sebuah
kebahagiaan, ingatlah..bahwa kebaahagiaan dalam rumahtanggga itu suami dan
istri yang menciptakan bukanlah oranglain.
Dan akhirnya saya ingin
berterimakasih kepada suamiku yang dengan ikhlas bertanggungjawa dan dengan
tulus pula mencintai kami, menyayangi serta menjadi pelindung kami, tanpamu
apalah jadinya kami di dunia ini, do’aku semoga allah selalu memberikan
kebaikan-kebaikan untukmu, semoga allah selalu memberkahi segala usahamu dan
allag balas setiap tetes keringat yang keluar dari tubuhmu kelak menjadi amal pemberatmu,
terimakasih suamiku, maaf jika aku belum bisa membahagiakanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar