Kamis, 09 Maret 2017

suamiku syurgaku

Ketika ijab qobul telah terucap, maka arsy bergetar malaikat ikut mendo’akan janji suci yang telah terucap dari seorang laki-laki, dan saat itu juga tanggungjawab orangtua beralih kepada lelaki yang mengucapkan ijab qobul, segala yang dilakukan istrinya kelak adalah tanggungjawab suaminya entah itu baik atau buruk.  Jika kita mengetahui bahwa begitu besar tanggungjawab seorang suami terhadap istrinya, yah..seorang wanita yang tidak punya ikatan darah dengannya hanya karena atas nama cinta mereka di persatukan dalam ikatan suci pernikahan, ketika allah berkehendak maka semua pun dengan mudah terjadi. Seorang lelaki yang telah menikah dan bertanggungjawab sepenuhya kepada istri dan anak-anaknya, meninggalkan ibu yang telah melahirkan dan membesarkannya yang jelas-jelas wanita inilah yang paling dekat dengannya, karena dialah wanita yang memiliki ikatan darah bahkan ikatan batin.

Maka hendaknya kita sebagai seorang istri, tidak selayaknya acuh terhadap ibu mertua. Kita harus faham dan senantiasa bersyukur bahwa lelaki yang menikahi kita saat ini adalah sosok yang di besarkan dengan penuh cinta dan kasih sayang kedua orangtuanya, suami yang kini sangat menyanyangi istri dan anak-anaknya itu adalah seorang lelaki hasil didikan dari kedua orangtuanya, bahkan ada sebuah kisah tentang seorang penghancur batu besar, ketika orang pertama maju untuk berusaha menghancurkan  batu besar di depannya dan gagal, walapun sudah berkali-kali bahkan beratus-ratus kali pukulan tidak juga retak apalagi hancur akhirnya orang yang pertama menyerah, majulah orang kedua hanya dengan satu pukulan saja batu besar tersebut langsung hancur. Nah...dari kisah ini kita bisa mengambil hikmah bahwa orang yang pertama memukul batu tetapi tidak juga hancur itu adalah seorang ibu yang telah menempa anaknya sedari kecil, bahkan sedari di dalam kandungan terus menerus tanpa lelah, kebaikan-kebaikan di tanamkan dengan penuh kasih sayang hingga dia dewasa, dan orang yang kedua yang dengan sekali pukulan hancurlah batu besar itu adalah istri. Bahwa ketika batu itu hancur oleh orang kedua, itu karena ada beratus-ratus pukulan yang telah di lakukan oleh orang pertama, jadi.. apabila sekarang suami kita menjadi sukses itu bukan karena jasa seorang istri saja, kita hanya berperan 1% untuk kesuksesan suami dan 99% itu adalah karena ibunya karena orangtuanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar