Rabu, 29 Maret 2017

NHW 10 "membangun peradaban membangun komunitas"


Awalnya sebelum saya mengenal IIP, saya sempat mengalami kegalauan yang luar biasa, bagaimana tidak saya yang dulunya aktif di ranah publik, bekerja setiap hari kemudian harus stop seketika, dan harus hijrah dari rumah orangtua untuk hidup mandiri bersama anak dan suami saja. Tidak ada saudara, teman ataupun kenalan membuat saya semakin galau tak berkesudahan, alhamdulillah tuhan maha baik. Ketika sejengkal kita menujuNYA berlarilah allah menuju kita, menghampiri kita. Satu hal yang tidak bisa dan tidak suka aku lakukan yakni berdiam diri, subhanallah akhirnya saya di pertemukan dengan komunitas institut ibu profesional, yang saat itu akan mengadakan matrikulasi batch#2, sekilas membaca tentang apa dan bagaimana IIP langsung daftar dan ikutlah perkualiahan IIP selama 9 minggu lengkap dengan nice home work di setiap minggunya, saat itu saya sangat bersemangat.
Di tengah perjalanan saya mengikuti matrikulasi, saya berfikir kok kita tidak mendirikan komunitas IIP di banyumas saja yah, kebetulan saat ini saya tinggal di banyumas dulu saya tinggal di tegal, yah...walaupun dekat tetapi keputusan untuk hijrah waktu itu memang saya akui cukup berat, tapi seiring dengan berjalannya waktu, alhamdulillah semua berjalan lancar. Galau pun sedikit demi sedikit hilang dan entahlah saya merasa lebih nyaman, lebih percaya diri lebih ayem di hati menjalani kehidupan yang sekarang, mungkin benar bahwa ridho suami itu yang paling utama kita perjuangkan, karena hari ini kita adalah seorang istri, begitulah dan saya baru membuktikannya sendiri.
Ketika dulu saya aktif bekerja, pergi pagi pulang siang kadang anak juga tidak ke urus. Semakin bersalah ketika orangtua yang harus mengasuh anakkku yag otomatis itu bukan tanggungjawabnya, tetapi anak itu ya.. tanggungjawab kedua orangtuanya.
Akhirnya setelah selesai matrikulasi saya di pertemukan dengan bu rima yang kini menggawangi atau sebagai koordinator IIP Banyumas raya, subhanallah dulu aku kebingungan dan berandai-andai, jikalau di banyumas ini ada komunitas IIP wah...pasti seru yah, kita bisa kopdar, ketemu ibu-ibu yang satu frekuensi dengan kita, ibu-ibu pembelajar, bisa mengadakan acara-acara ofline, seru pokoknya jikalau saya membayangkan, sebuah grup WA telah terbentuk dan kita sering berbagi dan merencanakan acara launching dan wisuda matrikulasi batch#2, kebetulan saya juga belum di wisuda saat itu, karena dulu saya masuk wilayah jogjakarta dan ketika ada acara wisuda saya tidak datang, resmilah IIP Banyumas raya terbentuk pada 19 februari 2017.
Masih baru memang, tetapi tidak boleh di sepelekan, bahwa ternyata orang-orang di grup WA IIP Banyumas raya ini ternyata orang-orang yang aktif semua, semakin berbinar dan merasa menemukan diriku sendiri disini, ketika berkumpul dengan ibu-ibu IIP Banyumas raya.
 ketika ada pemilihan manager offline saya mengajukan diri, dan berharap bisa sama-sama membangun IIP Banyumas raya ke depan, serta lebih menggaungkan lagi IIP di masyarakat dan alhamdulillah saya mendapatkan posisi sebagai wakil manager offline, tidak masalah bagiku posisi apapun itu penting dan kita harus bahu membahu bekerjasama untuk membangun sebuah komunitas, jangan pernah berfikir suatu komunitas itu akan memberikan kita apa, tetapi apa yang bisa kita berikan untuk suatu komunitas.

Begitulah kiranya dan saya berharap IIP terus bergaung, menjadi satu komunitas rujukan ibu-ibu untuk senantiasa belajar, karena di IIP kita di ajarkan untuk merunut dan menggali apa sih potensi yang ada dalam diri kita, baik sebagai ibu atau sebagai istri, kita juga di ajak untuk mengenali potensi dalam diri kita, hingga akhirnya kita pun bisa bermanfaat untu banyak orang, amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar