Awalnya sebelum saya
mengenal IIP, saya sempat mengalami kegalauan yang luar biasa, bagaimana tidak
saya yang dulunya aktif di ranah publik, bekerja setiap hari kemudian harus
stop seketika, dan harus hijrah dari rumah orangtua untuk hidup mandiri bersama
anak dan suami saja. Tidak ada saudara, teman ataupun kenalan membuat saya
semakin galau tak berkesudahan, alhamdulillah tuhan maha baik. Ketika sejengkal
kita menujuNYA berlarilah allah menuju kita, menghampiri kita. Satu hal yang
tidak bisa dan tidak suka aku lakukan yakni berdiam diri, subhanallah akhirnya
saya di pertemukan dengan komunitas institut ibu profesional, yang saat itu
akan mengadakan matrikulasi batch#2, sekilas membaca tentang apa dan bagaimana
IIP langsung daftar dan ikutlah perkualiahan IIP selama 9 minggu lengkap dengan
nice home work di setiap minggunya, saat itu saya sangat bersemangat.
Di tengah perjalanan
saya mengikuti matrikulasi, saya berfikir kok kita tidak mendirikan komunitas
IIP di banyumas saja yah, kebetulan saat ini saya tinggal di banyumas dulu saya
tinggal di tegal, yah...walaupun dekat tetapi keputusan untuk hijrah waktu itu
memang saya akui cukup berat, tapi seiring dengan berjalannya waktu,
alhamdulillah semua berjalan lancar. Galau pun sedikit demi sedikit hilang dan
entahlah saya merasa lebih nyaman, lebih percaya diri lebih ayem di hati
menjalani kehidupan yang sekarang, mungkin benar bahwa ridho suami itu yang
paling utama kita perjuangkan, karena hari ini kita adalah seorang istri,
begitulah dan saya baru membuktikannya sendiri.
Ketika dulu saya aktif
bekerja, pergi pagi pulang siang kadang anak juga tidak ke urus. Semakin bersalah
ketika orangtua yang harus mengasuh anakkku yag otomatis itu bukan
tanggungjawabnya, tetapi anak itu ya.. tanggungjawab kedua orangtuanya.
Akhirnya setelah
selesai matrikulasi saya di pertemukan dengan bu rima yang kini menggawangi
atau sebagai koordinator IIP Banyumas raya, subhanallah dulu aku kebingungan
dan berandai-andai, jikalau di banyumas ini ada komunitas IIP wah...pasti seru
yah, kita bisa kopdar, ketemu ibu-ibu yang satu frekuensi dengan kita, ibu-ibu
pembelajar, bisa mengadakan acara-acara ofline, seru pokoknya jikalau saya
membayangkan, sebuah grup WA telah terbentuk dan kita sering berbagi dan
merencanakan acara launching dan wisuda matrikulasi batch#2, kebetulan saya
juga belum di wisuda saat itu, karena dulu saya masuk wilayah jogjakarta dan
ketika ada acara wisuda saya tidak datang, resmilah IIP Banyumas raya terbentuk
pada 19 februari 2017.
Masih baru memang,
tetapi tidak boleh di sepelekan, bahwa ternyata orang-orang di grup WA IIP
Banyumas raya ini ternyata orang-orang yang aktif semua, semakin berbinar dan
merasa menemukan diriku sendiri disini, ketika berkumpul dengan ibu-ibu IIP
Banyumas raya.
ketika ada pemilihan manager offline saya
mengajukan diri, dan berharap bisa sama-sama membangun IIP Banyumas raya ke
depan, serta lebih menggaungkan lagi IIP di masyarakat dan alhamdulillah saya
mendapatkan posisi sebagai wakil manager offline, tidak masalah bagiku posisi
apapun itu penting dan kita harus bahu membahu bekerjasama untuk membangun
sebuah komunitas, jangan pernah berfikir suatu komunitas itu akan memberikan
kita apa, tetapi apa yang bisa kita berikan untuk suatu komunitas.
Begitulah kiranya dan
saya berharap IIP terus bergaung, menjadi satu komunitas rujukan ibu-ibu untuk
senantiasa belajar, karena di IIP kita di ajarkan untuk merunut dan menggali
apa sih potensi yang ada dalam diri kita, baik sebagai ibu atau sebagai istri,
kita juga di ajak untuk mengenali potensi dalam diri kita, hingga akhirnya kita
pun bisa bermanfaat untu banyak orang, amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar